Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mampukah Inter Milan Menghancurkan Dinasti si Nyonya Tua di Italia?

22 September 2019   21:04 Diperbarui: 22 September 2019   21:10 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Romelu Lukaku, striker Inter Milan. Foto by bleacher report football

Kemenangan Inter Milan atas rival sekota AC Milan (2-0) dalam derbi Madonnina melengkapi trend positif Inter Milan musim ini. Empat kemenangan dari empat laga menunjukkan keseriusan Inter Milan untuk mengganggu dominasi Juventus di seri A Italia.

Betapa tidak, dominasi Juventus di liga Italia tak terbantahkan. Selama delapan musim berturut-turut (2011/12 -- 2018/19), Juventus seolah tak tergoyahkan dari singgasana Liga Italia.

Musim ini agak berbeda, baik itu di kubu Inter Milan maupun Juventus. Tentunya, perbedaan ini disebabkan oleh keinginan untuk mencapai target tertentu.

Boleh jadi, Inter Milan mempunyai target untuk kembali merengkuh mahkota seri A Italia. Tidak tanggung-tanggung, Inter Milan mengontrak Antonio Conte. Conte adalah pelatih yang sudah makan garam di seri A Italia.

Antonio Conte sendiri pernah menjadi arsitek timnas Italia (2014-2016) dan Juventus (2011-2014). Dia juga pernah mengarsitek Chelsea. Tentunya, modal karir dan pengalaman kepelatihannya ini menjadi alasan bagi Inter Milan untuk merekrut pelatih asal Italia ini. Pengalamannya juga bisa menjadi modal untuk membawa Inter Milan pada tangga kesuksesan.

Sejauh ini, hasilnya cukup menjanjikan. Antonio Conte berhasil mengantarkan anak-anak asuhnya pada kemenangan sempurna di empat laga pertama seri A musim ini. Alhasil, sejauh ini Inter Milan berhasil duduk di posisi puncak klasemen serie A.

Pencapaian ini tak lepas dari taktik dan strategi sang pelatih. Betapa tidak, di awal karier kepelatihannya, Conte nekad melepas beberapa bintang yang dirasa bisa merugikan stabilitas tim. Sebut sang striker Mario Icardi yang dipinjamkan ke PSG dan gelandang berenergi Radja Nainggolan yang dipinjamkan ke Cagliari. Mencermati policy sang pelatih, bisa jadi Conte tidak mementingkan nama dan talenta besar. Yang di pentingkannya adalah stabilitas tim. Stabilitas tim adalah salah satu tolok ukur bagaimana strategi tim bisa bekerja di lapangan hijau.

Menariknya  rekrutan Inter Milan musim ini cenderung berasa Italia. Inter Milan yang terkenal dengan komposisi pemain asing perlahan mulai membidik talenta-talenta domestik. Mantan manager Chelsea ini merekrut beberapa talenta Italia seperti dua pemain nasional Italia Stefano Sensi dan Nicol Barella. Kehadiran dua pemain menambah barisan pemain asal Italia seperti Antonio Candreva, Andrea Ranocchia, Danilo D'Ambrosio dan beberapa nama lainnya.

Pastinya, Conte mempunyai alasan tersendiri. Apalagi sang pelatih pernah melatih timnas Italia. Karena pengalaman ini, Conte mengenal dengan baik iklim sepak bola Italia.

Yang paling mencolong dari rekrutan Inter Milan musim ini adalah kehadiran Romelo Lukaku yang didatangkan dari Manchester United. Kehadiran si striker ini mulai memberikan kontribusi pada lini depan Inter Milan. Salah satunya adalah lewat salah satu golnya ke gawang AC Milan pada laga derbi sekota.

Sementara itu, tim kota Turin berbenah dengan merekrut talenta-talenta dari daratan Eropa. Beberapa nama yang masuk di dalam skuad Juventus di antaranya adalah Matthijs De Light dari Ajax, Danilo dari Manchester City, Aaron Ramsey dari Arsenal, adrien Rabiot dari PSG, dan beberapa nama lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun