Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Belajar dari Ibu yang Sudah Pensiun

8 September 2019   08:47 Diperbarui: 8 September 2019   08:48 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tiga tahun sudah ibu pensiun dari pekerjaannya sebagai salah seorang aparatur sipil negara (ASN). Dua puluh delapan tahun bekerja sebagai ASN adalah pengalaman yang luar biasa.


Sewaktu beliau masih bekerja di salah satu kantor pemerintahan, dia sibuk dengan pekerjaannya. Paling tidak sekitar di jam 7 pagi, beliau sudah pergi ke kantor. Sekitar jam 1 siang beliau pulang dari kantor. 

Kadangkala ibu membawa pekerjaannya ke rumah kalau ada hal-hal mendesak yang mesti diselesaikan. Waktu penuh bersama keluarga biasanya di hari Sabtu atau Minggu. Lantas, apa yang terjadi setelah pensiun?

Banyak orang berkata kalau waktu pensiun bukanlah hal yang muda. Situasi hidup berbeda. Dinamika rutinitas tidak berjalan seturut hidup sewaktu masih aktif bekerja.

Tidak jarang ada orang yang shock dan agak terkejut dengan kehidupan sewaktu pensiun. Ada orang yang tidak tahu bagaimana menyibukan diri karena tidak dipersiapkan untuk menghadapi dunia berbeda dengan pekerjaannya.

Ada pula yang siap menghadapi waktu pensiun. Waktu pensiun bisa diisi dengan kegiatan-kegiatan tertentu, seperti aksi sosial, kegiatan dengan kelompok kategori tertentu, melakukan kesibukan tertentu dan lain sebagainya.

Melihat ibu, saya mesti belajar begitu banyak hal tentang dunia seorang pensiunan. Hidup setelah pensiun serupa dengan hidup baru. Ada rutinitas baru.

Mengisi usia pensiunannya, ibu berinisiatif untuk berternak. Kandang dibangun. Beliau membeli dua ekor babi. Karena usaha ini, ibu membagi waktu untuk mencari makanan ternak dan memberikan makanan ternak itu dua kali sehari, pagi dan sore.

Mencari makanan ternak bukanlah hal yang gampang. Apalagi saat musim kemarau. Karenanya, ibu mesti menanam jenis tanaman tertentu untuk ternaknya dan kemudian merawatnya. Kalau tidak, beliau akan meminta makanan sisa dari tetangga. Kesibukan seperti ini menjadikan hari pensiun ibu bukanlah waktu yang sia-sia. Ada kegiatan yang bisa menemani hidup harian.

Menariknya setelah beberapa bulan beternak paling tidak 7-8 bulan, hewan ternak itu pun dijual. Ada masukan tambahan selain menerima uang pensiunan setiap bulan.

Sebenarnya kesibukan ibu bukanlah hal yang muncul saat setelah pensiun. Dengan latar belakangnya sebagai anak seorang petani, ibu sudah terlatih untuk bercocok tanam dan beternak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun