Mohon tunggu...
Dona🍀
Dona🍀 Mohon Tunggu... Insinyur - a lifetime student ^^

a woman, book lover, traveller (wannabe). Trying to live like a lily, which can grow and bloom even in a plain. :)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

2018 Solo Trip - Singapore Day 1

14 Mei 2018   11:50 Diperbarui: 14 Mei 2018   15:05 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Annual Trip, bisa dibilang seperti itu. Sejak 2013 lalu aku selalu melakukan annual trip ke overseas. Kenapa harus ke overseas? jawabannya adalah untuk mengasah kemampuan english-ku, kemampuan bertahan di negara orang lain yang berbeda dengan kehidupan sehari-hari di Indonesia, untuk mengenal orang baru, membuka pikiran akan dunia luar, dll.  Jadi bukan untuk gaya2an dan demi gengsi yang ga seberapa ya. 

Selain itu aku juga selalu suka untuk mengetahui budaya bangsa lain, sejarahnya, kebiasaan masyarakatnya, dan lain2. Intinya akan ada 1001 alasan baik kenapa aku travel ke overseas minimal 1 x 1 tahun.

Biasanya aku melakukan trip di bulan April atau Mei. Ini sih dalam rangka ulang tahun. Jadi kayak self-birthday gift gitu. Selama 1 tahun sudah bekerja keras dan menabung. Jadi saat ulang tahun, I will reward myself dengan trip. Saving more, travel more.

Untuk tahun ini aku ke Singapore dan Malaysia. Ya, ini udah keempat kali ke SG, ketiga kali ke Malaysia. Kenapa aku memilih negara ini, karena jatah cuti yang sedikit ( 2 hari + sabtu minggu + 1 libur nasional). Alasan paling dasar cenderung ke lebih berhemat juga sih, karena aku punya rencana lain tahun ini. Semoga bisa dikabulkan. Aminnnnnn... Ntar kalau sudah terkabul, baru ditulis di blog. :).

Hari pertama, pesawat dari CGK ke Changi, pakai Lion Air, 28 April jam 11.15 WIB. On time. Suatu keajaiban saudara-saudara. hehe. 2 jam kemudian nyampai Singapore. Karena Singapore memberlakukan daylight saving 1 jam, Jadi aku landing di Changi itu jadi jam 2 sore waktu Singapore. Landed di terminal 3 trus melewati gate yang pengecekannya selalu luar biasa ketat, tapi kalau memang ga da niat macam-macam ya nyantai aja. Melewati gate keluar (belum imigrasi ya) dengan lancar, tidak lupa mengucapkan terima kasih ke petugas yang mengecek.Saya niatnya saya mau explore Changi di hari pertama travel. Sengaja bawa ransel aja, tanpa bagasi.

Dari terminal 3 naik skytrain ke terminal 2. Terminal 3 kelihatan biasa aja soalnya. Spot yang mau saya explore di Changi ada di terminal 2, yakni Taman Kupu-kupu dan Taman Bunga Matahari. Selain itu taman anggrek ada di  tengah2 terminal 2 juga. Sebenarnya sudah pernah ke taman Bunga Matahari di terminal 2, cuman pas malam. Nah kali ini saya landing siang, jadi saya bisa menikmatinya di siang hari. 

Changi itu kayak ga da matinya deh untuk diexplore. Puas dengan taman bunga matahari, taman Anggrek dan taman kupu-kupu, saya sadar bahwa saya lapar,  oleh karena itu saya memutuskan keluar imigrasi saja, cari makan siang di area penginapan di Waterloo Street (Bugis Area). Pas turun ke area imigrasi terminal 2, busyet antriannya luar biasa. Mungkin karena pesawat baru pada landing kali ya. 

Saya memastikan dengan menanya ke petugas, saya landing di terminal 3, apa saya boleh keluar imigrasi terminal 2? Dijawab bisa asalkan tidak ada bagasi. Tapi lebih baik kesana aja, sesuai terminal kedatangan. Okaylah, melihat antrian di imigrasi di terminal 2, saya balik lagi ke terminal 3 naik skytrain.

Sampai diterminal 3, turun ke lantai 1 imigarasi, kosong melompong. Palingan cuman ada 10-20 orang. Puji Tuhan, suatu keputusan yang tepat aku balik ke terminal 3. Saking sepi-nya, aku masih bisa ngetake beberapa photo di hall antrian imigrasi terminal 3. Kebetulan ada patung yang menarik. Puas ngetake photo, aku langsung menuju ke petugas2 yang tidak ada antrian. 

Pas mau masuk ke satu line, malah dipanggil petugas yang diline yang sebelahnya (aku serasa jadi rebutan, #hallah). Aku ikut aja, petugas-nya laki-laki, ganteng (ya elah Dona). Dicheck passport, dipanggil namanya, aku jawab yes. di-stamp trus dibalikin. Ga ada ditanya mau kemana, balik kapan dan lain-lain. Dan amazing-nya si abang petugas (ceileh), bilang terima kasih pas balikin passport aku, plus senyum manisnya (aku meleleh seperti ice cream di padang gurun di siang bolong). Jarang banget kan nemu petugas imigrasi singapore kayak gini. 

Bonus lah. haha.. Jadi kalau selama ini banyak orang yang takut keluar imigrasi Singapore, saran aku sih, nyantai aja. Kalau kita memang ga ada niat buruk apapun, dan semua dokumen lengkap, harusnya kita bisa rileks. Even dapat giliran random check (Puji Tuhan, sampai sekarang tidak pernah kena random check saat travel ke overseas).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun