Mohon tunggu...
Dorma Jadi Haulian Situmorang
Dorma Jadi Haulian Situmorang Mohon Tunggu... Lainnya - Halo dunia :)

Halo apa kabar? :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Obesitas Berkomentar, Apa yang Salah?

27 September 2020   14:02 Diperbarui: 27 September 2020   14:06 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Penggunaan media sosial yang berlebihan dan tidak di maksimalkan sesuai dengan fungsinya, ternyata mampu mengubah tabiat atau gaya berbicara dan berkomentar oleh siapa saja pengguna yang ketagihan media sosial.

Salah satunya adalah: Obesitas Komentar.

Sudah banyak berseliweran beberapa tokoh masyarakat atau artis-artis negeri ini yang sudah kena getahnya. Apa saja yang di posting di media sosialnya, apa saja pemikiran yang mereka tuang di platform media sosial mereka, maka akan ada saja yang pro dan kontra. Ironinya, kadang, lebih banyak kontra dari pada mendukung postingan sang tokoh artis/masyarakat.

  • Benarkah, dengan kita bebas berkomentar, tidak akan membawa dampak apa-apa kepada pelaku dan korban obesitas berkomentar?
  • Sampai dimana batas yang di anggap wajar dalam berkomentar? Tindakan apa yang harus dilakukan untuk menghindari atau mengatasi dampak Obesitas Berkomentar?

Sebetulnya, apakah Obesitas Berkomentar itu? Apa yang salah dengan Obesitas Berkomentar?

Obesitas adalah suatu kondisi yang di ciri kan adanya penyimpanan dan penimbunan lemak berlebih di dalam tubuh, yang diyakini mampu merusak kesehatan dan memperlambat pergerakan fisik. Salah satu ciri Obesitas adalah kelebihan berat badan.

Kok bisa? Iya, bisa. Karna salah satu penyebab Obesitas itu adalah berlebihan mengkonsumsi makan dan minuman tidak sehat, dan kurang pula pergerakan fisik, kurang olahraga. Hingga seseorang bisa mengalami Obesitas.

Berkomentar adalah Memberi sebuah kritik atas sebuah berita atau pidato atau satu postingan atas sebuah kejadian yang dianggap layak untuk di kritik.

Obesitas Berkomentar adalah Sebuah kritik yang berlebihan atas sebuah kejadian, berita atau pidato, dan sejenisnya, yang 'mungkin' dianggap layak untuk di kritik.

Lalu apakah kita tidak bisa berkomentar? Berkomentar atau memberi komentar sah-sah saja, selama itu dibenarkan, sewajarnya, dan ada adab serta cara penyampaian yang benar. Selama komentar yang diberikan memang memberikan dampak baik bagi kedua belah pihak. 

Karna tujuan utama dalam memberi kritik, adalah saling mengingatkan untuk kebaikan semua orang. Benar kan?

Lalu bagaimana cara berkomentar yang benar, tanpa melukai orang lain?

  1. Belajar Memahami sebuah kejadian.

Sebelum kita mencoba memberi komentar atas sebuah kejadian, penting sekali kita mengetahui dengan jelas awal mula kejadiannya. Tujuannya untuk apa? Agar kita tidak salah sasaran dalam berkomentar, dan tidak berlebih-lebihan dan merespon sebuah kejadian. Entah itu kejadian biasa atau kejadian luar biasa yang datangnya tiba-tiba dan menjadi viral.

2. Kenal dan mengetahui sejarah tokoh masyarakat/artis yang akan dikomentari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun