30 Juli 2018
Sudah pukul duapuluh satu lewat tiga puluh menit, sudah malam dan sudah seharusnya kembali pulang. Hampir enam jam duduk sendirian di kafe terkenal di negeri ini, tapi anehnya meski sudah kelelahan dan butuh istirahat..Â
Tetap saja malas untuk keluar dari Upnormal Coffee Roasters, hanya lagu lawas yang sedang diputar dari radio online yang menemaniku saat ini. itu pun sudah cukup. Sungguh sangat cukup. Hanya untuk malam ini saja. Sama seperti dulu, sepuluh tahun yang lalu, waktu aku dan kamu masih bersama. Berdua. Menikmati lagu yang sama, yang katamu.. Itu adalah lagu khusus untukku, Beautiful Girl.
Beautiful girl wherever you are
I knew when I saw you.. you had opened the door
I knew that I'd love again after a long long while
I'd love again
Apa kabarmu sekarang?
Apa kau bahagia malam ini?
Apa kau mengingatku malam ini?
Apa kau masih ingat lagu-lagu yang sering kita dengar berdua?
Sepuluh tahun. Masih terasa seperti kemarin. Masih tersimpan foto kita berdua di dompetku. Dompet hadiah darimu, kau beli saat kita tak sangaja melihat tulisan diskon terpajang besar-besar di toko khusus tas dan dompet. Ah, kenapa pula aku membahas tentang dompet.?
Masih teringat kenangan kita berdua. Terlalu manis dan terlalu indah. Mungkin jika dibayangkan sekarang, akan terasa menggelikan. Dahulu kita masih muda. Masih merasa dunia hanya milik berdua. Iya, hanya milik berdua.Â
Ah, sangat menggelikan jika dibayangkan sekarang, padahal dahulu hati berbunga-bunga dan bahagia saat mendengar rayuan gombalmu dan bisikan cinta darimu, mengatakan bahwa hanya akulah wanita dalam hidupmu. Selama-lamanya. Yang tercantik diantara wanita yang pernah kau lihat.
Romantika anak muda. Dulu. Waktu kita masih muda. Sepuluh tahun yang lalu.Â