Mohon tunggu...
Muhammad Chudori
Muhammad Chudori Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Jurnalis || Youtuber DORIBae Channel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bergurupada Iriani R Tandy

21 Februari 2021   06:55 Diperbarui: 22 Februari 2021   08:23 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sepantasnya bila ia mendapat penghargaan dari otoritas di provinsinya. Ia juga diterima kalangan lebih luas untuk berperan secara nasional.

Pernyataan itu ditulis sastrawan Eka Budianta dalam kata pengantar antologi puisi Iriani R Tandy, "SUATU SORE PADA HUJAN yang sama turunnya". Sayapun sangat sependapat dengan budayawan ini. Kak Irin, begitu saya menyapanya, adalah penyair wanita yang lahir dan bermukim di Jambi. Sayangnya tidak banyak orang Jambi mengenalnya. Mungkin karena dia bukan artis.

"SUATU SORE PADA HUJAN yang sama turunnya" adalah kumpulan puisinya selama hampir 40 tahun, sejak 1979 hingga 2018. Di buku itulah Eka Budianta mengupas tuntas tentang karya penyair berdarah Tionghoa ini.

Adalah wajar bila Eka Budianta berharap bila pemerintah atau otoritas apapun di Jambi, memberi penghargaan untuk Iriani R Tandy atas dedikasinya berkarya hingga dikenal dunia internasional. "Beyond The Garden Gate", adalah karya fenomenalnya yang dimuat The International Library of Poetry, Orlando, USA (2003). Apakah pemerintah daerah Jambi tahu dan peduli akan hal ini? Entahlah..

Yang pasti, penyair wanita kelahiran 1960 ini pernah mengharumkan nama Jambi dengan menjadi pembicara pada temu Sastrawati se Indonesia di Jakarta tahun 2006. Tidak hanya itu, karya-karyanya juga sudah menyebar hingga Malaysia, Singapura dan negara lain dalam bentuk antologi bersama.

Saya sendiri mengenal wanita sederhana yang  telah memiliki empat orang cucu ini, sudah cukup lama. Lewat karya-karyanya yang kerab saya baca di Harian Kompas dan majalah sastra Horison. Sejauh itu, saya belum pernah berteman langsung apalagi bisa berguru padanya. Padahal keinginan itu sudah terpendam lama bersama kesibukan saya di belantara jurnalistik.

Baru pada pagi Rabu 17 Februari 2021 lalu saya bisa menyempatkan diri memenuhi undangan ke rumahnya. Sungguh sebuah kehormatan besar bagi saya bisa bertandang dan belajar pada beliau. Banyak hal yang diajarkannya, termasuk memberi rambu-rambu dalam berpuisi. Ternyata ia sangat terbuka dan tidak pelit dengan ilmu.

Bagi saya, antologi yang berisi 167 puisi itu, adalah ruh Iriani sesungguhnya dalam menyusuri kehidupan sejak ia terlahir 61 tahun silam. Puisi pertamanya adalah MAUT yang dibuat tahun 1979 ;

Stasiun penghabisan
yang membatasi perjalanan samar-samar
kepada sketsa-sketsa yang langgeng
dan nyata

Di usianya yang kini merangkak senja, ia masih tampak sehat dan tetap produktif melahirkan karya. "Nanti tolong kau ketik ulang puisi-puisi ini ya, soalnya saya ini gaptek, tidak tahu komputer," ujarnya tertawa lantang sambil menenteng gumpalan kertas putih berisi puisi-puisi yang ditulisnya dengan tangan. Tentu dengan senang hati saya sanggupi permintaannya.

Selain buku itu, sayapun dihadiahinya buku "Tiga Bangku", sebuah antologi puisi Iriani R Tandy bersama penyair Diah Hadaning dan Yvonne de Fretes. Melahap hingga larut malam puisi-puisinya, saya seperti berlayar di laut lepas yang entah kapan bisa sampai ke tebingnya. Saya memang tidak ada apa-apanya dibanding beliau. Namun bersyukur bisa sedikit belajar padanya. Doaku semoga ia selalu sehat dan hidup bahagia bersama keluarganya tercinta.

Suatu sore pada hujan yang sama turunnya
Aku ingin memanggil pungguk pulang
sebelum bulan kesiangan
.....(Iriani R Tandy, 2017)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun