Mohon tunggu...
DONY PURNOMO
DONY PURNOMO Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan Penulis

Aktivitas sehari-hari sebagai guru, suka berwirausaha, dan suka menuliskan buah pikiran dalam coretan-coretan sederhana. kunjungi pula tulisan saya yang lain di http://pinterdw.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tips Agar Anak Tidak Individualis

8 Januari 2017   07:42 Diperbarui: 8 Januari 2017   07:49 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto:Ilustrasi anak individualis (sumber:mataibu.com)

Seiring dengan perkembangan jaman cenderung memunculkan pribadi-pribadi yang individualis. Hal ini telah tertanam sejak dini, kini seorang anak akan cenderung asyik dengan gadgetnya daripada untuk bersosialisai dengan teman disekitarnya. Fenomena ini didukung oleh kemajuan teknologi yang turut membuat seorang anak menjadi asyik dengan dunia maya dan di depan gadgetnya.

Sebagai orangtua mestinya tidak ingin jika putra-putrinya tumbubuh menjadi pribadi yang individulis dan tak peduli pada sekitarnya. Jika sifat ini terus berkembang pada diri anak maka bisa jadi anak juga tak peduli pada orangtuanya kelak. Bebebrapa hal yang dapat dilakukan untuk mendidik anak agar tidak individualis diantaranya;

1. Biarkan ia bersahabat

Ada sebagian orang tua yang melarang anaknya untuk memiliki sahabat karena ketakutan jika salah pergaulan. Ketika anak tumbuh biarkan ia memiliki sahabat di dunia nyata sehingga ia akan belajar untuk berinteraksi dengan sahabat-sahabatnya. Kemudian bagaimana agar anak tidak salah memilih sahabat? disini peran orangtua sangat penting dalam mengawasi dan memfilter sahabat anak-anaknya sehingga orangtua tahu betul bagaimana sahabat anak-anaknya.

2. Ajak ia jalan-jalan

Fikiran seorang anak bisa tumbuh saat melihat sesuatu, maka ajaklah ia untuk melihat sesuatu yang dapt menumbuhkan kepekaan sosialnya. Ajak ia jalan disekitar tempat-tempat yang memprihatinkan misalkan pati asuhan,permukiman kumuh,tempat bencana dan sejenisnya sambil dijelaskan fenomena yang ia lihat sehingga ia akan berfikir setelah melihat fenomena itu.

3. Ajak ia ketempat orang berduka

Tempat orang berduka merupakan tempat yang pas untuk mengajarkan empati kepada anak. Pada saat itu kita dapat menjelaskan apa yang harus dilakukan ketika ada sahabat kita berduka dan apa yang harus dilakukan saat berduka.

4. Ajak berkunjung saudara

Berkunjung saudara adalah saat yang paling tepat untuk menjelaskan kepada si anak bahwa ketika memiliki saudara harus sering berkunjung agar tali persaudaraan akan tetap terjalin. Sehingga ketika ia dewasapun kebiasaan itu akan ia lakukan.

Pola asuh orangtua pada anak akan mempengaruhi perkembangan pribadi seorang anak.Saat seorang anak telah terlatih dengan interaksi disekitarnya maka ia akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak individualis. .Semoga bermanfaat...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun