Mohon tunggu...
DONY PURNOMO
DONY PURNOMO Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan Penulis

Aktivitas sehari-hari sebagai guru, suka berwirausaha, dan suka menuliskan buah pikiran dalam coretan-coretan sederhana. kunjungi pula tulisan saya yang lain di http://pinterdw.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tantangan Guru Era Milenial

14 Februari 2019   15:09 Diperbarui: 15 Februari 2019   13:56 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Ilustrasi guru zaman now (sumber: smkpancabhakti-bna.sch.id)

Pada era yang serba modern ini, guru memiliki tantangan yang besar. Tantangan itu muncul dari perkembangan zaman hingga pada pola pikir peserta didik dalam pembelajaran. 

Seiring perkembangan zaman ini semakin menuntut guru untuk menguasai teknologi yang kian berkembang pesat. Dari sisi peserta didik guru harus menanamkan pendidikan karakter sesuai dengan amanah permendikbud No. 20 tahun 2018.

Kasus tantangan peserta didik pada beberapa waktu lalu merupakan wujud nyata semakin bringasnya peserta didik karena semakin lunturnya sopan santun serta keroposnya karakter mulia generasi saat ini. 

Hanya karena diingatkan saat merokok di kelas seorang siswa berani memegang kerah baju gurunya seolah itu hal yang biasa dilakukan. Dalam video yang beredar, para siswa juga nampak bertindak seperti tidak ada aturan. Ada yang merokok, duduk di meja dan seolah mereka bangga dengan yang mereka lakukan.

Guru dalam bahasa jawa merupakan akronim "digugu lan ditiru" yang artinya menjadi panutan dan contoh.  Dari kata itu seorang guru bukan sekedar fasilitator untuk menyampaikan ilmu pengetahuan melainkan sebagai contoh yang dapat dijadikan acuan tindakan para peserta didiknya. Melalui contoh yang baik peserta didik akan memberikan apresiasi dan mencontoh guru.

Contoh yang harus dilakukan guru meliputi perkataan, penampilan serta perbuatan. Dari segi perkataan selalu memunculkan kata-kata yang baik serta menyejukkan. Jauh dari kata-kata yang menimbulkan kebencian serta diskriminatif antar peserta didik. 

Dari segi penampilan hendaknya menampilkan penampilan sosok yang berwibawa dan sopan dalam berpenampilan jauh dari kesan seksi dan menor yang berlebihan bagi guru putri. Dari segi perbuatan juga dapat menampilkan perbuatan yang baik, jauh dari kesan bertindak mesum, anarki dan menyakiti.

Kini guru tak hanya sosok yang terlihat menyenangkan tetapi juga harus menampilkan kewibawaan sebagai pendidik. Kewibawaan berbeda dengan ketakutan. Yang perlu difahami guru adalah menjadi pribadi yang berwibawa bukan pribadi yang ditakuti peserta didiknya. Kewibawaan tak perlu dibuat-buat karena kewibawaan bisa muncul melalui proses teladan bukan ciptaan.

Selanjutnya tugas lain seorang  guru adalah menjembatani kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesat. Seorang guru yang tak mampu mengikuti perkembangan teknologi akan menjadi guru jadul yang terlindas oleh perkembangan zaman. 

Kini guru bukanlah satu-satunya sumber belajar yang digunakan peserta didik. Kini peserta didik telah akrab dengan dunia maya, sehingga guru harus dapat mengimbangi kemampuan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi. Kini guru harus mulai mengintegrasikan pembelajaran dengan teknologi informasi, sehingga pembelajaran lebih efektif dan efisien.

Guru adalah manusia biasa, bukan sosok yang sempurna dalam segala hal. Namun, setidaknya bisa berkembang dengan terus belajar dalam meningkatkan profesionalisme dan mengikuti perkembangan zaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun