Mohon tunggu...
Donny Ginting M
Donny Ginting M Mohon Tunggu... Administrasi - ....apa yang ingin diperbuat orang lain bagimu, perbuatlah demikian bagi orang lain...

Hidup bukanlah sekedar hidup, tetapi hidup adalah bagaimana usaha kita menjalani hidup atas kehidupan tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Siap Sedia dan Berjaga-jagalah

20 November 2020   11:00 Diperbarui: 20 November 2020   18:08 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
all-free-download.com

Matius 25:1-13


"Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.  Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka  semua  lalu  tertidur.  Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!.Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.  Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yApakah Engkau Sudah Siap, Berjaga- jagalahang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.  Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.  Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.”

Perumpamaan ini merupakan cerita yang menarik, yang dimaksudkan untuk memberikan pengajaran tentang kesiapan. Yesus menceritakan sebuah kisah tentang sepuluh gadis pengiring pengantin yang menurut kebiasaan pernikahan setempat pada waktu itu, menyiapkan diri menyambut kedatangan mempelai laki-¬laki. Pada zaman Yesus pernikahan biasanya terjadi pada usia yang masih muda dan kebiasaan bagi seorang pengantin wanita dikelilingi oleh sepuluh pengiring yang sepertinya adalah teman-teman dekat dan seumur dengan pengantin wanita.

Hanya Injil Matius yang mencatat perumpamaan tentang gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh. Matius dengan sengaja menempatkan perumpamaan ini sesudah percakapan Yesus tentang akhir zamanJadi di dalam perumpamaan tentang gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh, lima gadis masuk ke dalam rumah mempelai; sedangkan lima yang lain mendapatkan pintu sudah terkunci.

Yesus adalah mempelai laki-laki dan sepuluh gadis adalah gereja. Gereja terdiri atas orang-orang baik dan jahat, orang-orang terpilih dan penjahat,orang-orang bijaksana dan bodoh.Pelita menggambarkan perbuatan-perbuatan baik, karena  orang¬-orang Kristen dinasihati untuk membiarkan perbuatan mereka bersinar di hadapan manusia. Minyak  adalah kehadiran/ pengurapan Roh Kudus. Dapat kita pahami ketika Samuel mengurapi Daud dengan minyak, Roh Kudus turun ke atas dia.

Ada  tiga  hal  penting  yang harus  kita  lakukan  dalam  masa  berjaga-  jaga,  agar  ketika  waktunya  tiba  kita   dalam  keadaan  siap  sedia, yaitu :

1.Pertobatan

Dosa selalu berdampak pada hubungan kita dengan Allah. Hal ini dapat kita bandingkan dengan kisah yang dialami Raja Saul. Roh Kudus mendiami Raja Saul, namun kemudian "meninggalkan" dia (1 Samuel 16:14). Dosa/ kejahatan kita yang dilakukan terus menerus dapat menghalangi persekutuan dengan Allah dan secara efektif memadamkan pekerjaan Roh Kudus dalam kehidupan kita. Itu sebabnya amatlah penting untuk mengakui dosa-dosa kita karena Allah "adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan" (1 Yohanes 1:9).

Roh Kudus yang berada di dalam gadis-gadis itu mencerminkan kualitas kesiapan mereka. Walaupun Roh Kudus tidak akan pernah meninggalkan kita, adalah mungkin untuk dosa kita "memadamkan Roh Kudus" (1 Tesalonika 5:19) atau "mendukakan Roh Kudus" (Efesus 4:30).

Apakah saudara bertekun dalam mencari Firman Tuhan, mentaati Firman Tuhan / menguduskan diri, berbakti kepada Tuhan, berdoa, melayani Tuhan dan memberitakan Injil?  Atau saudara sering malas dalam melakukan hal hal itu? Kalau ya, bertobatlah dan bertekunlah, atau semua itu akan sia sia belaka. Ingat bahwa 5 gadis yang bodoh itu bukannya tidak melakukan persiapan sama sekali. Mereka melakukan persiapan, yaitu membawa pelita dengan minyak di dalamnya. Tetapi persiapan mereka tidak memadai karena mereka tidak membawa cadangan minyak.

Kesalahan mereka terletak bukan pada apa yang mereka lakukan tetapi pada apa yang tidak mereka lakukan (dosa pasif)!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun