Mohon tunggu...
donnizar donnizar
donnizar donnizar Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan S1

Donnizar, S.Si Guru SMP Negeri 39 Pekanbaru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

10 April 2021   00:45 Diperbarui: 10 April 2021   00:52 3251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

3.1.a.7. Demontrasi Kontekstual

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

DONNIZAR, S.Si

CGP ANGKATAN I PEKANBARU

SMPN 39 PEKANBARU

Setelah mempelajari modul tentang Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran, saya menyadari benar bahwa banyak hal dalam hidup ini yang harus dipikirkan dengan  bijaksana terutama berkaitan dengan pengambilan suatu keputusan. Sering kali saya bertindak terlebih dahulu tanpa memikirkan apakah itu keputusan yang tepat untuk saya ambil atau tidak. Ataukah keputusan yang akan diambil dapat melukai hati orang lain yang membuat suasana tidak nyaman dalam suasana kerja yang sifatnya adalah kerja team. Akan tetapi dalam mengambil keputusan dengan dalil demi "menyehatkan" diri dan bathin sendiri tanpa memikirkan pendapat dan perasaan orang lain, yang akhirnya memunculkan dilema dalam diri apakah keputusan itu saya lakukan demi kebaikan orang banyak, apakah saya menjunjung tinggi prinsip dan nilai yang ada dalam diri sendiri atau apakah saya melakukan apa yang saya harapkan orang lain akan lakukan kepada diri saya ? Sebagai CGP saya senang banyak mendapatkan ilmu juga pengalaman hal yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya.  Jadi ingat bagaimana membangun niat untuk mengikuti test Guru Pengerak tahun lalu, tarik ulur antara ikut dan tidak. Dengan mempertimbangkan waktu Pendidikan yang lamanya 9 bulan, saya berdiskusi dengan kepala sekolah. Saya takut tidak bisa mengikuti semua kegiatan secara maksimal dan juga takut tidak adanya dukungan kepala sekolah, dan diluar dugaan kepala sekolah sangat mendukung keputusan saya untuk mengikuti dan mempersiapkan persyaratan mengikuti tes Guru Penggerak. Dan sekarang saya menyadari keputusan yang saya ambil tahun lalu untuk mengikuti dilat CGP ini bukanlah suatu kesalahan dan kekhawatiran. Walaupun kenyataannya saya mengikutinya dengan tertatih-tatih, tetapi dengan begitu banyaknya manfaat yang dapat saya ambil dari pendidikan Calon Guru Penggerak ini, maka dengan semangat dan asa yang ada, saya akan melaluinya dengan sekuat tenaga.

Berbicara tentang modul Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran adalah materi yang tidak kalah pentingnya dari modul yang lain. Seorang guru harus memiliki jiwa kepemimpinan, terutama didalam kelas, yang terbiasa menghadapi siswa yang beragam karakter. Sebagai Seorang pemimpim pembelajaran dalam mengkritisi suatu pengambilan keputusan atau membuat suatu keputusan yang memberikan solusi terbaik untuk kemajuan perorangan atau sekelompok orang harus mampu memahami dan menganalisa aspek-aspek apa saja yang perlu diperhatikan sebelum dan sesudah pengambilan suatu keputusan dibuat. Kita harus mengkaji prinsip-prinsip atau nilai-nilai manakah yang cenderung sering kita gunakan, apakah kita pernah menganalisis keputusan itu?, Bagaimana proses pengambilan keputusan tersebut?. Jika hal ini dapat dilakukan dengan sebaik mungkin maka harapan menjadi seorang pemimpin pembelajaran yang lebih baik, bijaksana dan tanggungjawab akan dapat terwujud.

Dilema seorang pemimpin dalam mengambil keputusan pasti ada, apalagi keputusan yang akan diambil adalah bersifat mendadak dan reflek, dan Disamping itu, tanpa disadari bahwa tidak ada aturan baku yang berlaku untuk memutuskan situasi dilema karena hal ini sifatnya relative dan bergantung pada situasi dan kondisi yang terjadi pada saat kejadian atau bisa kita namai dengan dilemma etika. Artinya adalah hal ini dapat dimaknai bahwa terkadang adalah hal yang benar untuk memegang aturan demi suatu keadilan, akan tetapi terkadang membuat pengecualian juga merupakan tindakan yang dapat dibenar. Demikian pula sebaliknya ketika dihadapkan dengan situasi bujukan moral (Benar Versus Salah) bahwa dalam melakukan hal yang salah walaupun untuk alasan yang baik tetap saja salah. Contohnya siswa mencontek, walau pun tujuannya untuk mendapatkan nilai yang baik yang tentuanya juga merupakan hal yang baik, tetap hal itu adalah suatu kesalahan.

Apa rencana ke depan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika?

Dari pengalaman saya sebagai pendidik untuk murid dan rekan kerja disekolah, saya harus secara sadar memahami bahwa dilema etika adalah hal berat yang harus dihadapi. Ketika kita menghadapkan dengan situasi dilema etika, maka akan ada nilai-nilai kebajikan yang mendasarinya namun bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup. Karena dilemma etika adalah suatu situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan. Seandainya saya dihadapkan dengan hal tersebut, maka saya akan mengabil jalan tengah berupa win-win solution dan mengutamakan keputusan terbaik untuk semua pihak yang terkait.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun