Pada tanggal 25 November 1945 melalui kongres guru Indonesia tepat 100 hari setelah proklamasi kemerdekaan dikumandangkan, Persatuan Guru Republik Indonesia secara resmi berdiri. Meskipun menghadapi beragam tantangan, tidak memudarkan semangat para tokoh pahlawan khususnya pendidikan kala itu demi mencapai satu tujuan mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia. Mulai dari penjajahan Belanda hingga Jepang dihadapi dengan optimis dan penuh perjuangan. Berbekal dari sejarah yang panjang, PGRI terus berjalan melakukan kegerakan untuk memajukan pendidikan negara kita tercinta Indonesia.
Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang bagaimana suatu bangsa membangun insan penerus yang berbobot dan berkarakter mulia. Melalui organisasi PGRI para pemikir praktisi pendidikan berusaha mengakomodir seluruh pendidik dan tenaga kependidikan menjadi satu keterpaduan untuk mecapai tujuan mulia para pendiri bangsa. PGRI menjadi organisasi yang berperan aktif dalam memperjuangkan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan. Melalui organisasi PGRI juga seluruh aspirasi para pendidik dan tenaga kependidikan diperjuangkan.
Diusianya yang ke 77 tahun PGRI mengusung tema: "Guru Bangkit, Pulihkan Pendidikan: Indonesia Kuat, Indonesia Maju". Hal ini juga selaras dengan peringatan hari guru nasional yang mengusung tema " Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka belajar". Melalui peringatan hari jadi PGRI dan HGN para guru sebagai pendidik serta tenaga kependidikan diajak untuk merefleksikan diri. Pandemi covid-19 tidak menjadi halangan yang berarti untuk terus berinovasi mengembangkan pendidikan di Indonesia.
Memasuki era new normal  kita diajak untuk berinovasi menciptakan proses pendidikan yang lebih efektif dan bermakna. Merdeka belajar menjadi semangat yang digaungkan dan sekali gus menjadi tujuan belajar kedepan. Semangat merdeka belajar harus dijiwai setiap insan pendidik dan tenaga kependidikan dalam menjalankan tugasnya mengabdi bagi negeri. Â
