Penanaman Pendidikan Kewirausahaan di Pendidikan Dasar

Pada era saat ini, peluang kerja di Indonesia semakin sedikit, hanya orang-orang yang berpendidikan tinggilah yang akan mudah untuk mendapatkan pekerjaan. Lalu bagaimana dengan lainnya? Saat ini di Indonesia semakin banyak pengangguran dengan alasan tidak mendapatkan peluang pekerjaan atau tidak diterima di tempat mereka melamar. Jika hal seperti itu terus berlanjut maka tingkat pengangguran di Indonesia akan semakin meningkat. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan orang-orang yang kreatif, inovatif dan memiliki jiwa kewirausahaan untuk menciptakan lapangan pekerjaan.

Tetapi saat ini orang yang kreatif, inovatif dan memiliki jiwa kewirausahaan belum sepenuhnya merasa bahwa ia mampu untuk menciptakan lapangan pekerjaan dengan berbagai alasan, seperti merasa kurang percaya diri atau merasa kurangnya dukungan dari orang sekitarnya. Sebelum kita membahas lebih lanjut, kita akan terlebih dahulu mengenal apa itu kewirausahaan dan bagaimana pengaruh mereka bagi perekonomian. 

Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam kegiatan usaha untuk memajukan karya baktinya dalam upaya meningkatkan pendidikan di dalam kegiatan usahanya. Orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat dan mengevaluasi sebuah peluang secara kreatif dan inovatif serta mempunyai kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya disebut dengan wirausaha. Seorang wirausaha memiliki beberapa sikap a) mandiri, b) kreatif, c) berani mengambil resiko, d) berorientasi pada tindakan, e) kepemimpinan, f) kerja keras dan tanggung jawab, g) jujur dan disiplin.

Seperti dikatakan sebelumnya bahwa seorang wirausaha ini berperan penting untuk menciptakan lapangan pekerjaan tetapi tidak semua seorang wirausaha merasa mampu untuk menciptakan lapangan pekerjaan dengan berbagai alasan. Oleh karena itu, sedari kecil jiwa kewirausahaan haruslah sudah ditanamkan. 

Penanaman jiwa kewirausahaan bisa dimulai sejak pendidikan sekolah dasar. Penanaman jiwa kewirausahaan bisa dilakukan melalui pendidikan kewirausahaan, dimana mata pelajaran dan kegiatan di sekolah diintegrasi dengan kewirausahaan. Jika kita hidup di era 90-an dan awal 2000-an kita pasti pernah melihat anak sekolah dasar yang menukar atau membeli binder (kertas bergambar) dengan teman-temannya tanpa disadari mereka sudah menanamkan jiwa kewirausahaan di diri mereka masing-masing.

Penanaman jiwa kewirausahaan di sekolah dasar dapat dilakukan dengan cara integrasi antara mata pelajaran dengan kewirausahaan. Sebagai contoh kita bisa mengambil mata pelajaran matematika dan juga seni budaya. Di dalam matematika pastilah perihal hitung menghitung, dalam menyelesaikan soal matematika bisa melalui dengan cara praktek seperti jual-beli. Lalu di mata pelajaran seni budaya, saat seorang siswa diberikan tugas untuk membuat karya maka bisa diintegrasikan dengan jiwa kewirausahaan dengan cara sekolah mengadakan bazar atau pameran karya-karya dari siswa. 

Saat bazar atau pameran itu lah siswa akan belajar dan mengetahui bagaimana menghasilkan produk atau karya yang bernilai jual, bagaimana cara mereka menjual produk yang mereka hasilkan dan mereka dapat meningkatkan kreatifitas di diri mereka. Pelaksanaan praktek kewirausahaan sendiri mempunyai beberapa manfaat bagi siswa yaitu menambah pengetahuan siswa tentang berbagai macam usaha yang ada di sekolah, menambah pengetahuan siswa tentang berbagai macam usaha yang ada di sekolah, menambah ketrampilan siswa dalam hal menjual, dan melatih kedisiplinan dan keuletan siswa.

Jika sejak pendidikan sekolah dasar sudah ditanamkan pendidikan kewirausahaan maka jiwa kewiruasahan akan terus berkembang karena seorang wirausaha tidak akan pernah merasa puas dengan apa yang mereka hasilkan dan mereka akan terus mencari tahu. Dengan bertumbuhnya jiwa kewirausahaan diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan agar dapat mengurangi tingkat pengangguran.