Pasangan Selebgam LA & GG disebut pasangan yang ideal oleh netizen karena kerap membagikan kemesraan dan kebersamaan di Instagram pribadi masing-masing. LA & GG mengalami kecelakaan pada Desember 2019 di Tol Jagorawi, kecelakaan disebabkan karna GG mengemudi dalam keadaan mabuk.
Akibat kecelakaan tersebut LA mengalami kelumpuhan dan diskolasi tulang leher. Sehingga LA menghabiskan sisa umurnya diatas tempat tidur yang membuat LA mengalami trauma, depresi, stress, dan kecemasan yang berlebihan. Depresi yang ia alami, LA sempat mengalami berbagai gangguan kesehatan, mulai dari susah makan hingga muntah-muntah. Hal inilah yang membuat kesehatan mentalnya semakin terganggu.
Beberapa waktu setelah kecelakaan nahas itu, hubungan LA & GG berakhir. Penderitaan LA semakin berat setelah ia harus berpisah dengan kekasihnya sehingga membuat LA memiliki waktu yang sangat sulit berkonsentrasi, menunjukan perilaku ingin bunuh diri, memiliki masalah tidur dan merasa harga dirinya rendah. Psikolog Klinis Kasandra Putranto mengatakan, patah hati mungkin hanya satu dari sekian banyak emosi lainnya yang tertumpuk hingga menyebabkan tindakan keji.
Menurut tokoh psikologi Abraham H. Maslow, cinta adalah suatu proses aktualisasi diri yang bisa membuat orang melahirkan tindakan-tindakan produktif dan kreatif. Karena cinta, seseorang menyadari bahwa ia akan mendapatkan kebahagiaan bila mampu membahagiakan orang yang dicintainya. Timbulnya kebahagiaan itu pada gilirannya menghendaki tindakan-tindakan seperti perlindungan, perhatian, tanggung jawab, dan pengetahuan. Â
Pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah cinta LA & GG, bahwa cinta juga bisa memberikan keterpurukan sehingga dapat menyebabkan depresi. Agar kita terhindar dari depresi dalam persoalan percintaan, maka kita harus melakukan aktivitas-aktivitas positif dengan cara mendekatkan diri kepada Allah SWT, melakukan aktivitas yang disukai dan melakukan hal yang bermanfaat. Seperti olahraga, pergi liburan dan berkumpul dengan orang terdekat. Hal ini dapat mencegah stress agar tidak terjadinya depresi dalam menjalin hubungan dengan pasangan.
Dosen pengampu : Nur Fitriyana., M.Psi, Psikolog
Nama kelompok
1. Ranti Rahmaliva Ardian
2. May Wigel Duarisa
3. Ulia Sadiah
4. Doni Putra Hidayat
5. Rizki Andika
