Mohon tunggu...
Doni Oktagrasya
Doni Oktagrasya Mohon Tunggu... Penulis - Universitas Indonesia

A student who has high interest in cultural studies and literature.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mencintai Jalinan Diplomasi Budaya Rusia-Indonesia melalui Sastra Realisme

28 September 2019   17:57 Diperbarui: 28 September 2019   17:57 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: themaestroart.com 

Keindahan Rusia dapat dinikmati melalui dunia sastra yang berkembang pada masyarakat. Ikatan intim merupakan istilah yang tepat untuk menggambarkan relevansi sastra dengan masyarakat di Rusia. Peran sastra selalu melekat pada kehidupan masyarakat Rusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa sastra memiliki kontribusi besar terhadap pembentukan identitas Rusia sebagai suatu bangsa yang beradab. Kontribusi sastra dalam menata kehidupan masyarakat Rusia dimulai pada tahun 988, dalam bentuk liturgi gereja yang digunakan pada ritual ibadah umat Kristen Ortodoks Rusia. Pada waktu itu pengertian sastra mencakup karya yang berkaitan dengan dunia nyata, seperti liturgi bahasa gereja, kronik, dan kisah tokoh-tokoh suci.

Aliran sastra di Rusia selalu berkembang hingga mencapai suatu periode yang disebut realisme. Realisme menekankan pada usaha untuk mencapai realitas yang aktual, menolak segala bentuk fantasi romantis atau melarikan diri dari (romantisasi) bayangan masa lalu, dan wacana-wacana abstrak sentimentalisme. Aliran realisme sastra Rusia seringkali mengangkat cerita permasalahan rumah tangga, seperti cerita berjudul Rumah Tangga yang Bahagia karya Leo Tolstoy, dinamika pemikiran antara generasi tua dan muda yang diceritakan dalam novel Antara Ayah dan Anak karya Ivan Turgenev, hingga dampak kondisi politik sebagaimana terdapat dalam cerita Catatan dari Bawah Tanah karya Leo Tolstoy, dan masih banyak lagi. 

Karya sastra aliran realisme yang banyak menceritakan permasalahan kehidupan aktual ternyata memiliki sisi keindahan yang membuat pembaca terpesona. Sastra realisme sebagai cerminan kondisi di Rusia patut dijadikan refleksi kehidupan, yakni bagaimana masyarakat melihat berbagai peristiwa yang telah terjadi dan menyikapinya sebagai pembelajaran. Melalui karya sastra realisme, diskriminasi perempuan memicu lahirnya emansipasi wanita. Melalui karya sastra realisme, kisah kasus perselingkuhan dan pravelensi perceraian menyadarkan masyarakat Rusia untuk memperbaiki integrasi keluarga. Melalui karya sastra realisme, rakyat disadarkan untuk siap menghadapi transisi demokrasi yang lebih baik.

Sastra realisme memberikan pesona bagi Rusia sehingga dikenal oleh dunia. Melalui sastra aliran realisme, terjadi diplomasi budaya antara Rusia dengan berbagai negara, termasuk Indonesia. Karya-karya Leo Tolstoy, Maxim Gorky, Aleksandr Pushkin, dan sastrawan realisme lainnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan beberapa karya dipentaskan dalam bentuk drama. Sastra realisme Rusia juga menjadi lapangan penelitian dalam dunia pendidikan di Indonesia. Pesona sastra Rusia aliran realisme sebagai identitas Rusia sebagai bangsa yang beradab, refleksi kehidupan, dan diplomasi budaya merupakan hal penting bagi insan dunia. Aliran realisme bukanlah sesuatu yang baru di mata dunia. Sastra Rusia realisme dapat menjadi pedoman dan relevansi kehidupan. Mencintai Rusia melalui sastra realisme adalah hal luar biasa untuk mengubah pandangan hidup yang realistis, kritis, dan bijaksana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun