Mohon tunggu...
Doni Ekasaputra
Doni Ekasaputra Mohon Tunggu... Dosen - Jebolan Mahad Aly Situbondo

Mengolah rasa menuju cinta-Nya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangankan Keturunan Nabi, Pezina Saja Tidak Boleh Dicaci Maki

15 April 2021   18:01 Diperbarui: 15 April 2021   18:05 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Caci Maki diambil dari https://www.merdeka.com/

"Dia benar-benar telah bertobat, kalau seandainya tobatnya dibagi-bagi untuk tujuh puluh orang penduduk Mandinah maka sangat mencukupi."

Uswah yang diteladankan oleh baginda nabi adalah beliau akan mencari jalan untuk memberikan maaf atas kesalahan orang lain. Itulah mengapa nabi tidak merespon dengan cepat pengakuan si Ghamidiyah. Lihat betapa jahatnya penduduk Thaif yang melempari nabi dengan batu sehingga pelipisnya berdarah. Namun nabi menolak membalasnya padahal Jibril sudah menawarkan diri untuk membalas perbuatan mereka. Nabi justru memanjantkan doa untuk mereka dan mengatakan bahwa mereka berbuat jahat seperti itu dikarenakan mereka tidak tahu saja.

Imam Mawardi menulis,

                                  ... .

Manakala seseorang berbuat buruk, carilah alasan untuk memaafkannya. Jangan (melulu) lihat akhir dari keburukannya karena itu bisa saja tidak seberapa jika dibandingkan dengan lainya. Pelajaran dan hikmah teramat banyak bagi orang yang mau berfikir. 

 

Semoga kita bisa meneladani baginda nabi, full versi. Ingat! Dalam satu keburukan masih ada seribu alasan untuk memaafkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun