Mohon tunggu...
Donie Hulalata
Donie Hulalata Mohon Tunggu... Big Data Project Officer -

Seorang pria berkacamata dan bertubuh gempal yang senang berbicara dengan orang lain, baik melalui lisan juga dengan tulisan. Temukan tulisan saya yang lainnya di: Bukan Jurnal Sejarah (http://bukanjurnalsejarah.wordpress.com).

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Aku, Kamu, Rio Haryanto, dan Bapak Menpora

4 Maret 2016   08:29 Diperbarui: 4 Maret 2016   14:25 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak hanya untuk kasus Rio Haryanto atau Telkom Choir, masalah kekurangan dana pasti menjadi momok bagi siapa saja. Baik perusahaan, atau pun orang per orang.

Namun jika sedikit mengambil bagian dari cerita Telkom Choir sebelumnya, mungkin ide koin bisa jadi solusi yang dapat diandalkan. Maksudnya, dari pada Bapak Menpora memotong gaji PNS sebesar 50%, mengumpulkan koin atau lebih tepatnya menyumbang untuk Rio Haryanto dapat dilakukan. Hal ini diberlakukan untuk seluruh warga Indonesia.

Meskipun tidak begitu pandai dalam hal berhitung, namun jika jumlah penduduk Indonesia sebesar 250 juta penduduk dan masing-masing individu menyumbang minimal Rp 1.000 maka hasil yang didapat adalah Rp 250 miliar. Angka ini melebihi kebutuhan dana yang dibutuhkan Rio Haryanto untuk berlaga di ajang F1.

Ini memang ide yang gila bahkan mungkin tidak bertendensi apapun. Namun, aku hanya merasa kurang adil saja ketika para PNS itu harus dipotong gajinya sebesar 50%. Sedangkan pegawai BUMN, dan swasta tidak diwajibkan hal yang sama.

Tapi bagaimana pun juga, konsep koin ini jangan dipandang sebagai hal yang serius. Kalau memang serius lebih baik ke rumah saja supaya kamu bisa ketemu orang tuaku. Karena jelas olah raga F1 ini bukan olah raga yang merakyat. Hanya orang-orang di segmen menengah ke atas yang menggilai otomotif saja yang dapat merasakan ‘jiwa’-nya. Hal ini, secara statistik 250 juta penduduk Indonesia tadi, tidak semuanya menggemari otomotif.

Kemudian, sebagai konklusi dari tulisan ini, sebenarnya ada bagian akhir dari cerita Telkom Choir sebelumnya. Di masa-masa injury time mereka sudah putus asa karena tidak memiliki uang yang cukup untuk berangkat ke Praha, tiba-tiba Allah yang Maha Kaya memberikan bantuan-Nya kepada mereka. Ini karena pada saat itu, ada satu perusahaan yang memberikan dana sponsor sehingga jumlahnya cukup untuk memberangkatkan tim ke Praha mengikuti lomba paduan suara tersebut.

Bagi Dia, segala hal yang tidak mungkin akan menjadi mungkin. Termasuk pada kasus Rio Haryanto, jika saat ini masih kekurangan Rp 150 miliar, bisa saja dalam waktu dekat atau jangka menengah bahkan jangka panjang ada organisasi yang memberikan dana sponsor untuk keberlangsungan Rio di ajang F1. Tapi kalau kita hanya mengharapkan keajaiban Allah tanpa berusaha sedikitpun, hal itu seperti berharap kita berubah menjadi Kamen Rider, mustahil.

Sekarang, kalau solusi dari pembaca untuk mengatasi kekurangan dana bagi Rio Haryanto di ajang balap F1 apa saja? Silakan beri tanggapannya ya!?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun