Mohon tunggu...
Doni Bastian
Doni Bastian Mohon Tunggu... Penulis - blog : www.donibastian.com

Seo Specialist | Business Consultant | WA 0821-1450-1965

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Valentine's Day

13 Februari 2016   20:22 Diperbarui: 13 Februari 2016   20:59 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tiga belas februari yang kelam
mendung memayungi persada seiring titis air hujan
separuh jiwaku telah pergi
bersama airmata yang luruh membasahi bumi

meja tempat kita dulu senantiasa bersama
kini terasa hening tanpa candamu
cinta yang kita rajut bersama
terurai bersama angin yang menjauh
tersekat dinding yang memisah jarak
terkurung dalam dimensi yang berbeda

getaran asmaramu sayup kurasa
terhalang api lilin kecil yang menemani
bayang wajahmu berpendar diatas gelas
sofa tampat kita bersandar yang dulu sempit
tanpamu kini terasa longgar

tak terbayangkan bila aku tertatih menyusuri rindu
tak pernah kusangka bahwa semua mimpiku musnah
jemari tanganmu yang lentik tak lagi bisa kugenggam
bulat wajahmu tergantikan rembulan di atas awan

aku tak biasa menangis sendiri
tapi aku juga tak bisa bersembunyi
dari sejuta rasa kehilanganmu
dari selaksa tembang yang dulu kau nyanyikan

sempat aku bertanya pada langit yang diam
masih adakah cinta semanis yang kau punya
sementara belalang tersenyum memandangku
mencoba menghibur hati yang remuk redam

bagaimana aku bisa temukan jalan
bila lentera tak lagi memberi cahaya
aku terbiasa bicara pada dinding kamar
teman setia saat aku larut dalam kepedihan

valentine’s day yang indah bagi sepasang kekasih
bagiku hanyalah sebatas dongeng dari negeri khayalan
meski kubaca selaksa puisi karya pujangga ternama
namun tak sanggup membasuh hati yang terbalut sedih

musisi jalanan dendangkan lagu tentang asa yang hilang
menambah dalam jurang penderitaan
kupandangi bintang yang redup cahayanya
sebagai pertanda ikut merasa getir jiwa

kusadari bahwa cintamu tak kan pernah sirna
waktu mengalir tanpa pernah berulang
meski aku tak bisa memelukmu lagi
sepenggal doa ingin ku titipkan kepada merpati
agar hinggap di peraduanmu yang damai
bila suatu saat nanti aku datang menjengukmu
peluk erat tubuhku dan jangan pernah kau lepaskan

#donibastian - lumbungpuisi.com
GF, 13/02/2016

ilustrasi gambar : id.pinterest.com/source/sadpoems99.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun