Mohon tunggu...
Doni Bastian
Doni Bastian Mohon Tunggu... Penulis - blog : www.donibastian.com

Seo Specialist | Business Consultant | WA 0821-1450-1965

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Kencan Anisa di Cafe Roro Jonggrang

6 Mei 2013   20:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:00 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_259447" align="alignnone" width="600" caption="Ilustrasi : www.nexttriptourism.com"][/caption] Anisa, tak usah bertanya mengapa aku mengajakmu bertemu disini sebab tanpa kujelaskan kau bisa merasakannya sendiri setiap sudut ruang pancarkan aura cinta yang luar biasa dinding disekitarmu serasa membisikkan kata kata mesra mungkin kau masih teringat legenda roro jonggrang seorang putri nan cantik jelita dari istana baka yang sanggup meluluhlantakkan hati bandung bandawasa seorang sakti mandraguna bertekuk lutut disudut kerlingnya kekuatan cinta yang tulus jangan pernah kau anggap sederhana mampu menembus gunung dan melintasi tujuh samudera jangankan emas permata, bintang dilangitpun akan diraihnya jangankan sumur jalatunda, seribu candipun mampu dibuatnya Anisa, aku disini bukanlah bandung bondowoso yang terkenal sakti itu dan kamu juga bukanlah roro jonggrang yang tega mengkhianati tapi aku punya kekuatan cinta yang sama untukmu yang  akan aku tunjukkan kepadamu suatu saat nanti bila bumi ini masih sanggup mengelilingi matahari pastikan dirimu akan mereguk nikmatnya sinar pagi bila ragaku masih sanggup mendekap jiwa yakinlah cintaku ini takkan pernah sirna jika bandung bondowoso mampu mencipta seribu candi dan menggali sumur jalatunda demi wujudkan cintanya akupun dengan tulus ikhlas akan menulis seribu puisi dan aku persembahkan untukmu bila saatnya tiba Anisa, mungkin orang membaca puisi ini akan tertawa dan menyangka aku adalah orang tak waras alias gila tapi aku tak pernah mau peduli pada mereka sebab mereka tak  tahu apa makna sesungguhnya biarpun kembang kamboja tak mekar di tanah gersang masih ada bunga sepatu yang bisa menggantikannya biarpun jalinan cinta kita masih terhalang biarlah aku tetap memendam cinta didada Anisa, didepanmu sudah tersedia hidangan malam untuk kita nikmati bersama kali ini meski cinta dihatimu harus kau redam aku pun bisa mengerti dan menyadari kau dan aku telah memiliki dimensi sendiri tapi kita juga punya dimensi yang berbeda biarlah semua berjalan sendiri sendiri sebab cinta ini adalah karuniaNya Anisa sebelum kita berpisah malam ini ijinkan aku menyampaikan sesuatu yang mungkin tak pernah kau sadari bahwa aku telah jatuh hati padamu Selamat malam Anisa aku akan mengantarmu pulang tapi jangan pernah kau lupa pertemuan ini akan selalu kukenang .oOo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun