Mohon tunggu...
Doni Bastian
Doni Bastian Mohon Tunggu... Penulis - blog : www.donibastian.com

Seo Specialist | Business Consultant | WA 0821-1450-1965

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pintu Hatiku Telah Terkunci

21 November 2014   09:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:15 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14165138582117605816

aku mulai bosan bila senja telah tiba
pertanda aku akan segera beselimut lara
di antara detik waktu berjalan tertatih
bersama riuh nyanyian alam yang diam

sudah cukup lama aku menutup pintu hati
dari gejolak rasa yang sempat kuagungkan
aku sudah tak bisa lagi membaca arti cinta
yang dulu pernah merasuk ke dalam jiwa

masih jelas tergambar saat aku terkulai
di sudut ruang aku menahan perih luka
disana puing-puing hati berserakan di lantai
kupunguti satu persatu bersama linang airmata

apa yang bisa aku harapkan dari untaian janji
yang mengalir lembut di sela bibirmu yang manis
jalinan asa yang tertaut kini larut dalam mimpi
bagai warna pelangi yang tak hendak terlukis

aku merasa nyaman bercumbu dengan kesendirian
aku merasa senang berbicara pada dinding kamar
bercerita tentang kesetiaan yang terkhianati
bersenandung lagu sedih bercampur benci

kulewati malam bersama tiupan angin dingin
tatap mataku terbentur kedip cahaya bintang
sinar rembulan memberiku senyum kehampaan
hingga suara gelatik menyambut pagi menjelang

aku tak percaya lagi dengan yang kau sebutkan cinta
sebaris kata yang hanya bisa terucap dibibirmu saja
tenggelam dalam lautan rindu hanyalah fatamorgana
terbenam dalam luka adalah akhir dari sebuah cerita

buku yang kutulis dalam catatan harian tentangmu
kini telah tampak usang dan berlapis debu
kuanggap itu hanya sebagai pusara kematian
yang terkubur dibawah sejuta kekecewaan

biarlah sisa hidup ini kunikmati
tanpa menghirup nafas cinta lagi
biarlah semua kenangan itu berlalu pergi
tanpa berharap semuanya akan kembali

tiada satu jendela yang terbuka
tak kan ada lubang yang terkuak
aku tak ingin tersiksa lagi
pintu hatiku telah terkunci

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun