Mohon tunggu...
Doni Arief
Doni Arief Mohon Tunggu... Dosen - Faqir Ilmu

Pencari dan penikmat kebenaran paripurna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bincang-bincang Milenial Islami: Jomblo atau Non-Jomblo

23 September 2019   16:30 Diperbarui: 23 September 2019   16:32 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: restorasidaily.com

Sebelum membaca artikel, ijinkan saya menyampaikan sebait pantun kepadamu.

Duduk santai sambil membaca
Singgah sebentar ke kajian syariat
Eh..ada artikel gagah
Buat para jomblo, InsyaAllah bermanfaat

Wahai saudara-saudariku teruslah hijrah untuk membenahi diri, memantaskan diri, demi mendapatkan yang terbaik, ingatlah bahwa laki-laki yang baik akan mendapatkan perempuan yg baik, begitu pula sebaliknya. 

Jika engkau mencintai seseorang maka cintailah dia dalam "diam" layaknya cinta Fatimah kepada Ali bin Abi Thalib, yang tak saling menyapa demi menjaga rida Ilahi, tak saling berjumpa demi menjaga kesucian hati,  Berharap kepada Allah swt., yang menjadikan aku dan kamu menjadi kami. Orang yang telah menghijrahkan cintanya, dia adalah hamba pilihan Allah swt., yang telah dipersiapkan baginya cinta yang terbaik. Sebab Allah swt., hanya memberikan hidayah-Nya kepada orang yang dikehendaki-Nya dan Dia tidak akan pernah membebani orang tersebut, kecuali sesuai dengan kesanggupannya.


Buat kamu..
Iya..
kamu..
Yang jomblo ..
Upsss..

Ketahuilah bahwa jomblo bukanlah kehinaan tetapi sebuah kehormatan. Jomblo itu langka dan mahal harganya. Perbedaan jomblo dengan orang yang selalu mengobral dirinya, seperti perhiasan dibandingkan imitasi. Perhiasan mahal hanya mampu dibeli dan dimiliki oleh orang yang berduit, di mana setelah dia memilikinya, maka dengan penuh rasa tanggung jawab, dia akan terus menjaga dan memeliharanya.

Berbeda halnya dengan imitasi, siapapun bisa menawar, membeli dan memilikinya. Disebabkan karena harganya yang murah, maka tidak jarang orang yang telah memilikinya, akan lebih mudah menggantikan dan membuangnya tanpa arti. Maka jangan pernah malu, kalau ada orang yang menyapamu dengan perkataan "jomblo", bukan mau melakukan pembelaan karena "tidak laku-laku", tetapi yakinlah jodohmu telah direncanakan Allah swt., dalam takdir-Nya, sekarang kamu sedang sendiri karena kamu adalah "perhiasan mahal yang istimewa". Tak mengapa, ketimbang kamu memaksakan diri untuk pacaran, dengan alasan supaya dianggap keren dan up to date di mata teman-teman yang lain. Eh, tau-taunya, hanya menjadi ajang kemaksiatan, bahkan yang paling parah, kita cuma membuang waktu dan tenaga untuk menjaga jodoh orang lain selama bertahun-tahun. Endingnya, malah dia dipersunting oleh orang lain, duduk mesra di atas pelaminan pernikahan.

Eits..tunggu dulu mblo

Perlu kamu ketahui, Jomblo bukan hanya sekedar formalitas atau status melainkan kesendirian yang penuh makna dan manfaat. Ngakunya jomblo,  malah sering chattingan di medsos dengan nada-nada mesra kepada lawan jenis, saling menebar perhatian, saling sharing membicarakan hal yang tidak bermanfaat, maupun berdua-duaan (berkhalwat). Rasulullah saw., melarang berkhalwat, beliau bersabda: "tidaklah seorang laki-laki itu berkhalwat  dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya itu adalah setan. (H.R. Ahmad, At-Tirmidzi dan Al-Hakim)"

So..
Pertahankanlah prinsipmu untuk tidak memulai sebuah hubungan tanpa kejelasan status di antara halal atau haram, jangan takut tidak laku, karena Allah swt., telah mempersiapkan segalanya buat kita. Seperti yang telah dijelaskan dalam ayat Alquran,
"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah swt., ialah diciptakan-Nya untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenteram disampingnya.  Dan dijadikan-Nya rasa cinta kasih sayang diantara kamu. Sesungguhnya yang demikian itu menjadi bukti kebesaran Allah bagi kaum yang berfikir." (Q.S. Ar-Rum : 21)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun