Mohon tunggu...
Don Eskapete
Don Eskapete Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

who am i?

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

9 Menu Berbuka Puasa Tradisional Indonesia yang Mungkin Kompasianer Belum Ketahui

17 Mei 2018   00:05 Diperbarui: 17 Mei 2018   12:17 2955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lepet Gayo (sumber: beritagar.id)

Berbuka adalah salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu saat bulan puasa. Setelah 12 jam lebih menjalankan ibadah puasa, rasa sukur pun terucap ketika bedug maghrib terdengar sebagai tanda berakhirnya puasa.

Segelas air putih atau teh manis seolah sebuah oase segar untuk melepas rasa dahaga, yang kemudian dilanjutkan dengan menikmati menu lainnya untuk berbuka puasa. Kolak, es buah, es campur, kurma atau gorengan menjadi takjil atau menu berbuka puasa favorit bagi masyarakat Indonesia.

Menu-menu tersebut gampang dijumpai di berbagai daerah. Namun masih banyak menu berbuka puasa lainnya yang mungkin hanya bisa dijumpai di daerah tertentu saja di negeri tercinta ini. Bisa jadi menu-menu tersebut terdengar asing bagi rekan-rekan kompasianer.

Lepat Gayo

Sesuai namanya, lepat ini berasal dari Gayo, Aceh dan dikenal sebagai penganan yang nyaris hanya bisa ditemui setahun sekali yaitu pada saat bulan Ramadan.

Bahan baku utama sama seperti kue lepat pada umumnya, yaitu tepung beras ketan, gula aren dan kelapa parut yang dibungkus dengan daun pisang muda yang digoreng sebentar sehingga aroma khasnya keluar. Lepat gayo dimasak menggunakan arang yang akan menambah cita rasa khas yang gurih.

Yang unik dari lepat gayo adalah daya tahannya yang bisa sampai beberapa bulan dan tidak busuk. Lepat gayo yang 'berumur' ini akan berubah teksturnya menjadi keras, dan untuk memakannya kembali maka lepat gayo harus terlebih dahulu dipanggang di atas api. Lepat Gayo biasanya digantung di langit-langit dapur di atas tungku sehingga akan terus terasapi dan membuatnya awet.

Bubur Kampiun

Bubur Kampiun (sumber: tribunnews.com)
Bubur Kampiun (sumber: tribunnews.com)
Kuliner selanjutnya berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, yaitu bubur kampiun. Disebut juga dengan bubur campur karena memiliki isian yang lengkap, bubur ini terdiri dari bubur sumsum yang dicampur dengan kolak ubi, pisang, candil, bubur delima dan ketan hitam. Bubur kampiun memiliki cita rasa manis sehingga pas sekali untuk dijadikan menu berbuka puasa.

Sotong Pangkong

Kuliner ini berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat. Sesuai dengan namanya, sotong pangkong berbahan dasar dari sotong atau cumi-cumi yang dikeringkan dengan cara dipanggang di atas bara, kemudian dipukul-pukul atau dipangkong menggunakan palu.

Sotong Pangkong (sumber: jawapos.com)
Sotong Pangkong (sumber: jawapos.com)
Sotong pangkong mudah dijumpai pada saat bulan Ramadan. Untuk menambah rasa nikmat kuliner ini, sotong pangkong biasa dihidangkan bersama dengan sambal cuka atau sambal kacang.

Pisang Epe

Pisang Epe (sumber: qraved.com)
Pisang Epe (sumber: qraved.com)
Makanan berbahan dasar pisang ini berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan. Pisang yang dipakai biasanya adalah pisang raja atau pisang kapok yang dibakar kemudian dijepit hingga agak pipih. Selanjutnya gula merah cair diguyurkan ke atas pisang tersebut. Dalam perkembangannya sekarang, pisang epe disajikan menggunakan topping keju, cokelat, dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun