Mohon tunggu...
Dondon
Dondon Mohon Tunggu... -

Pemimpi yang jarang tidur

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kiamat Kedua

4 Januari 2019   13:53 Diperbarui: 4 Januari 2019   14:06 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pixabay.com/Free-Photos

Percakapan di halaman depan Masjid Nurul Ikhwan selepas Shalat Jum'at, 4 Januari 2019.

"Bro, tunggu!" gue setengah berlari nyamperin si Anu. Dia temen lama gue sejak pertama kali bermukim di kota kecil ini, kebetulan kita juga satu kampus. Tapi sudah hampir setahun gue gak ketemu dia, karena kerja di luar kota. di kota yang sedikit lebih besar.

"Eh apa kabar lo?" dengan ramah dia ngulurin tangannya.

"Baik," gue sambut tangannya dengan mesra.

"Gue liat temen-temen komunitas lo udah pada punya novel, bahkan ada yang udah punya lebih dari satu. Lo gimana?" satu pertanyaan langsung meluncur deras dari bibir tebalnya.

"Gue juga punya novel, ada satu lemari di rumah." jawab gue sekenanya.

Dia langsung menampakkan ekspresi gak suka. "Maksud gue, novel karya lo sendiri," sambungnya.

"Ooh, sabar ya, dua halaman lagi kelar."

"Ah perasaan dari 2013 lo ngomong gitu, dua halaman lagi tapi ampe sekarang belom juga beres."

"Susah, soalnya novelnya tentang kisah gue sama istri gue yang sekarang."

"Emang dulu lo pernah punya istri lain  selain yang sekarang?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun