Tanpa ada kendala yang berarti, dalam Kongres Luar Biasa Partai Gerindra, Prabowo Subianto, secara aklamasi, resmi didaulat kembali menjadi Ketua Umum Partai Gerindra.Â
Tepat seperti  prediksi para pengamat politik, tidak ada kejutan yang signifikan dalam Kongres ini. Mereka mahfum, seperti lazimnya budaya partai di Indonesia, Partai Gerindra belum mempunyai figur yang dapat menggantikan beliau.
Memang, seperti yang dialami partai politik di Indonesia, sebagian besar belum bisa melepaskan diri dari pengaruh tokoh dan/atau keluarga pendiri partai. Sebut saja trah Soekarno di PDIP, Nasdem yang masih didominasi Surya Paloh, bahkan Partai  Demokrat masih belum bisa melepaskan diri dari pengaruh keluarga SBY.
Setelah Prabowo resmi terpilih kembali, tentu pertanyaan publik selanjutnya adalah, apakah Pak Prabowo masih berminat mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden Tahun 2024.Â
Pertanyaan ini memang langsung dijawab oleh beliau, mantan panglima Kostrad ini mengatakan bahwa beliau akan memastikan keikutsertaannya dalam kurun waktu satu  tahun, paling lama satu setengah tahun sebelum Pilpres berlangsung.
Pernyataan beliau, secara logika, dapat diterima. Mengingat latar belakang beliau sebagai mantan Jenderal, tentunya sudah matang menganalisa peluang dan strategi pada Pilpres tahun 2024. Â
Beliau pasti akan mengkalkulasi dulu seberapa besar tingkat elektabilitasnya. Toh  kalau dia mau, dengan posisi sebagai ketua partai, bukan hal yang sulit kalau hanya sekedar mencalonkan diri.
Tetapi, sepertinya tahun 2024 adalah waktu yang tepat bagi Ketua Terpilih Partai Gerindra ini untuk memenangkan Pemilihan Presiden. Â
Hal ini didasari beberapa alasan, antara lain :
Meskipun sudah 3 kali kalah dalam kontestasi Pilpres, beliau tidak bisa dianggap remeh.Â