"Ingin Jadian Tapi Tapi Takut LDR , Mungkin Perlukan Ini!" (Sumeber: Freepik.com)
"Ingin Jadian Tapi Takut LDR, Mungkin Anda Perlukan ini!"Â
"Rasanya nggak pak, saya takut diselingkuhi atau sebaliknya berselingkuh, haha!"
"Wah, mikir-mikir dulu pak. Saya orangnya tak kuat nahan kangen, hehe. Juga rasanya tak asyik kalau berjauhan!"
"Tanpa pertemuan rasanya cinta terasa hambar. Ah, sepertinya tidak!"
Demikian beberapa tanggapan balik kala saya mencoba membuat survei kecil dengan menanyakan beberapa mahasiswa yang masih jomblo di kampus tempat saya mengajar saat ini.
"Apa pendapat Anda jika diajak berpacaran oleh seseorang yang Anda sukai namun secara Long Distance Relationship (LDR)?" begitu isi pertanyaan saya.
Tanggapan bernada menolak seperti tadi, jelas menunjukkan bahwa LDR kerap menjadi hal menakutkan dalam sebuah hubungan yang perlu dihindari.
Bagi mereka yang telah memiliki perasaan satu sama lain namun sebentar lagi akan dipisahkan oleh jarak, entah karena studi atau pekerjaan akan terasa lebih rumit lagi.
Dalam situasi semacam ini timbul beberapa pertanyaan penting yang perlu dijawab ...
"Apakah dalam situasi seperti ini perasaan itu perlu dipertahankan atau dimatikan? Apakah hubungan sebaiknya dihentikan atau dilanjutkan sambil melihat bagaimana kelanjutannya? Bagaimana nanti kalau sudah berkomitmen untuk LDR tetapi ternyata gagal memertahankannya?"