Mohon tunggu...
Donald Sitompul
Donald Sitompul Mohon Tunggu... -

I'm cool.........

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

PSSI dan Sang 'Bos Besar' FIFA

9 Februari 2012   08:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:52 1509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya, memang seharusnya begitu apabila ingin terus ikut dalam ajang pergaulan di dalam komunitas olahraga terpopuler di dunia ini. Insitusi sepakbola Indonesia, PSSI tampaknya terus mendapat 'rongrongan' dari berbagai pihak dengan segala kepentingan di belakangnya. Lihatlah beberapa hari ini, selain Agum Gumelar yang memberikan pesan kepada Ketua Umum PSSI, demikian juga bahkan menteri di bidang keolahragaan juga turut serta memberikan semacam anjuran, walau terlihat semua anjuran baik bungkusnya, tetapi tetap tercium aroma yang agak asing di sana. Untung para elit tersebut cukup menyadari bahwa bila sudah menyangkut institusi sepakbola, bahkan negara (pemerintah) sekalipun tidak bisa campur tangan terlalu jauh. FIFA memang mendesain dirinya sedemikian rupa menjadi superbody sepakbola di jagat ini, berani mencobanya, dan siaplah untuk di'tendang' dari pergaulan sepakbola dunia yang menggiurkan itu. Jangan coba! Sepakbola Indonesia setelah berakhirnya era kepengurusan lama di bawah bendera yang diusung oleh Nurdin Halid, kemudian menjadi berubah warna. PSSI rupanya setia kepada petunjuk 'bos besar'nya di sana, FIFA, lebih menonjolkan pembinaan usia dini dan kompetisi berbagai usia berjenjang. Hal ini rupanya luput dari berbagai pantauan penggemar olahraga di negeri ini, bahkan sebuah harian ibukota, Kompas, sekalipun yang di masa kepengurusan PSSI lama selalu mengkritik sepakbola Indonesia saat itu yang tidak mempunyai kompetisi teratur, kecuali 'hanya' Liga Super saja, tanpa kelengkapan elemen kompetisi yang memadai serta dukungan kompetisi sehat di tingkat dibawahnya. Entah kenapa semua media yang sebelumnya seperti dipandu dengan paduan suara 'koor' ASAL BUKAN NH, tiba-tiba entah setan dari mana ramai-ramai membelokkan opini lembaga olahraga ini di era baru. Memang ada keganjilan di masa awal kepengurusan PSSI, tetapi kemudian dengan arahan-arahan rinci dari induk sepakbola dunia FIFA, sang ketua umum baru seperti mendapat darah segar. Dia konsisten membangun kompetisi berjenjang berbagai usia. [caption id="attachment_160134" align="alignleft" width="300" caption="Timnas U-21"]

1328777755101715197
1328777755101715197
[/caption] Lalu bagaimana dengan nasib para senior dan seniman sepakbola Indonesia yang sebagian besar merumput pada liga yang memisahkan diri (breakaway league)? Ketua umum ini masih 'mencoba' mengajak mereka turut dalam ajang liga yang dikelola resmi oleh institusi sepakbola negeri ini, mereka tak mau. Ada dua kemungkinan kenapa mereka tak mau, karena memang sudah 'mentok' kemampuannya, coba ketika para senior bola ini di dalam saja Indonesia tak pernah juara, kemungkinan kedua, takut keluar dari zona nyaman (apalagi kalau sudah menyangkut periuk nasi). Mereka tentu saja tak mau, selain itu pemilik klub di mana mereka bermain rupanya mempunyai kegeraman tersendiri kepada PSSI, ingin membuat perhitungan dengan berbagai mesiu seperti Kongres Bali dan Pencederaan Statuta PSSI! Persoalannya berapa lama dapat bertahan, bila menggunakan cara-cara yang kita telah sama tahu, memasukkan unsur-unsur politis di dalamnya, mengajak dan mempengaruhi DPR serta cara-cara khas politik di negeri ini, mungkin saja pengaburan opini tentang usaha-usaha PSSI (sesuai arahan FIFA tadi) dapat terbentuk. Intinya PSSI salah, terutama sang ketua umum. Bagaimana reaksi sang ketua umum? Ah, dia rupanya jalan terus dengan petunjuk yang jelas dari FIFA, negara tak dapat mencampurinya, apalagi anasir-anasir (jahat?) yang selama ini diuntungkan dengan sepakbola masa lalu. Sepakbola Indonesia memang seharusnya berada di dalam pusaran pergaulan sepakbola dunia yang semakin hari semakin mempesona, bukan sepakbola ramai-ramai (semua bisa diatur) ala Indonesia yang sudah kadaluarsa. --------------------------------------------------------------------------- (Image suarapembaruan)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun