Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sinergi 3 Kekuatan Ekonomi

18 Juni 2020   22:39 Diperbarui: 18 Juni 2020   22:38 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut perusahaan konsultan riset McKinsey & Co di ujung tahun 2017 memprediksi sekitar 800 juta pekerja di seluruh dunia akan kehilangan pekerjaan hingga 2030 mendatang karena tergantikan robot dan teknologi otomasi. Sementara Indonesia diperkirakan kehilangan lapangan kerja sebanyak 50 juta akibat dari digitilasisi ekonomi.

Saat ini atau setidaknya setelah pandemi datang, jutaan pekerja harus dirumahkan. Menurut Kadin sebanyak 6,4 juta pekerja dari 7 sektor dirumahkan selama Covid-19 hadir di tanah air. Rinciannya menurut Kadin sektor yang merumahkan pekerja di antaranya; perhotelan, restoran, alas kaki, ritel, farmasi, tekstil, dan transportasi darat.

Meski kedua hal di atas memiliki sebab yang berbeda namun keduanya memiliki akar persoalan yang sama. Manusia sebagai pemain utama dalam ekonomi harus cerdas membaca situasi dan kondisi. Benar saja para pekerja di bidang IT atau digital malah beruntung dengan adanya PSBB. Mereka paling siap menghadapi masa yang tidak pasti akibat virus korona maupun digitalisasi ekonomi.

Bank Indonesia sebagai salah stakeholder ekonomi memiliki kepentingan untuk stabilistas ekonomi terutama keuangan. Selain BI tentunya perbankan dan lembaga keuangan lainnya memiliki tanggung jawab yang kalah besarnya. Lalu apa yang dapat dilakukan negeri ini untuk menghadapi masa ketidakpastian sambil menstabilkan keuangan kita.

Pertama, BI dan dunia perbankan harus aktif membina usaha kecil dan menengah. Mereka harus bersinergi dengan dunia usaha yang membutuhkan modal. PembinaanUMKM yang dilakukan BI sejauh ini sudah sesuai situasi. Kelompok UMKM adalah kelompok yang diharapkan ikut berperan menciptakan lapangan kerja sekaligus memperkecil PHK terhadap tenaga kerja. Namun tantangan mereka tidaklah mudah, mereka harus berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan yang mapan keuangan dan pengalaman.

Kedua, pendirian BumDes. BumDes dapat menjadi kelompok ekonomi potensial. Kebanyakan kampung/desa masih awam untuk memanfaatkan dana desa secara cerdas. Dana desa hanya digunakan untuk sekali pakai tanpa pengembalian. Celakanya lagi para pendamping desa tidak berpikir ekonomi, mereka hanya berperan dalam penyusunan anggaran belanja desa atau laporan keuangan.

Karenanya edukasi dan pembimbingan sangat dibutuhkan masyarakat. Beberapa desa memang telah sukses mendirikan dan mengembangkan BumDes. Namun angkanya masih minim. Padahal BumDes dapat menyerap tenaga kerja apabila dibina dan dikembangkan secara profesional. 

Ketiga, secara personal. Bagi kita secara pribadi, menabung saham adalah usaha cerdas menghadapi masa sekarang ini. Jika belum mahir dalam urusan menabung saham, langkah awal yang dapat dilakukan ialah dengan reksa dana. Tentu keduanya memiliki resiko dan keuntungan berbeda. Jangan terburu-buru untuk menabung saham maupun reksa dana tanpa informasi yang memadai. Selalu bertanya dan membaca dari pengalaman orang lain yang telah mumpuni.

Manusia Sebagai Makhluk Generalis dan Spesialis

Dari uraian di atas berkesimpulan bahwa 3 kekuatan ekonomi haruslah bersinergi. Pemerintah dalam hal ini BI dan perbankan nasional, UMKM dan BumDes atau perusahaan dan kita secara personal. Sejatinya manusia akan mampu melewati fase krisis kali ini. Bill Gates mengatakan bahwa dalam setiap krisis, para pemimpin harus melakukan dua hal, pertama mengatasi masalah dan kedua memastikan masalah itu tidak lagi mengganggu masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun