Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Kurma

[Fiksi Ramadan] Sudahkah Kita Raih Gelar Takwa?

23 Mei 2020   20:55 Diperbarui: 23 Mei 2020   20:58 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Republika.co.id

Dalam perintahNya Allah Swt. berharap kita menjadi manusia bertakwa. Dan semua akan tampak dalam 11 bulan ke depan, setelah Ramadan diselesaikan. Namun meraih gelar takwa bukanlah perkara mudah, tak semudah yang kita bayangkan. Karenanya, perlu kita evaluasi diri sendiri. Meski kita sering dengar maupun membaca tentang puasa dan kriteria menjadi takwa.

Takwa malah menjadi fiksi ketika kita hanya puasa (menahan lapar dan dahaga). Kita hanya menganggap puasa sebagai ritual tahunan tanpa makna. Sebenarnya indikasi kita bertakwa atau tidak begitu nyata, misalnya sikap kita terhadap imbauan pemerintah soal wabah. Pasalnya, larangan mudik atau meninggalkan area terjangkit sudah termaktub di dalam hadis Nabi Muhammad saw. 

Sementara pelanggaran atas larangan itu kerap kita langgar. Selain itu, puasa yang diinginkan ialah menjaga lisan, era sekarang termasuk menjaga tulisan. Media sosial kita masih dipenuhi hoaks, masih diisi debat tanpa manfaat bahkan debat saling menjatuhkan dengan sesama tanpa basis empiris. Kenyataan itu merupakan bukti bahwa takwa masih jauh, ibarat kuliah kita belum lulus mata kuliah syarat untuk sidang sarjana.

Akibatnya kita bakal kembali mengulang mata kuliah itu, dengan catatan masih ada umur. Jika tidak, maka gelar takwa gagal kita raih. Itulah mengapa kita tidak akan pernah tahu siapa di antara kita yang benar-benar meraih gelar takwa. Tidak ada jaminan mereka yang sehari-hari sebagai ustad, pimpinan ponpes, bahkan anggota MUI akan meraih gelar takwa. Semua orang memiliki peluang yang sama meraih takwa, tidak peduli apakah kita tidak memiliki gelar akademik atau tidak. 

Karenanya sulitnya meraih gelar takwa, maka bagi sebagian kita gelar itu hanyalah fiksi. Kecintaan akan dunia, lalai, dan beragam sebab yang menyebabkan kita tidak pernah meraih gelar takwa, bahkan hingga wafat. Semoga saja kita meraih gelar takwa sehingga negeri ini diisi insan-kamil, insan paripurna.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun