Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok Bikin Gaduh Lagi?

19 November 2019   10:42 Diperbarui: 19 November 2019   10:42 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan Ahok namanya jika tidak menjadi berita utama. Mantan gubernur DKI Jakarta yang pernah didemo jutaan manusia karena kasus penistaan agama kembali menjadi pusat perhatian media massa setelah pemanggilan dirinya oleh meneg BUMN Erick Thohir. Kabarnya Ahok akan dijadikan bos pertamina yang baru. Pro dan kontra datang bak banjir di akhir tahun ini. Mengalahkan isu teroris maupun isu politik lainnya.

Para Ahokers kemudian membela Ahok dengan beragam argumen. Ada yang mengatakan pihak-pihak yang menolak Ahok karena takut Ahok memberantas praktik korupsi, bahkan yang menolak Ahok dituduh sebagai pelaku korupsi. Dan kegaduhan terjadi lagi. Ahok kah penyebabnya? bukan. Lalu siapa? pembuatannya gaduh itu adalah pecinta dan pembenci Ahok. 

Ketika ada argumen yang menyatakan Ahok hanya akan bikin gaduh, sejatinya yang bikin gaduh yang menyatakan hal tersebut. Andai Ahok diperlakukan sama dengan elit politik lain tentunya kegaduhan tidak terjadi. Ahok tidak mengeluarkan pernyataan yang bikin gaduh, hanya mereka yang dendam dan susah moved on dari masa lalu yang bikin gaduh. Ingat, Ahok tidak mengajukan diri sebagai bos pertamina namun diajukan oleh Erick Thohir. 

Memang setiap kita boleh berpendapat dan beropini soal itu. Namun alasan bikin gaduh tampaknya alasan yang tidak logis. Kegaduhan terjadi apabila ada yang terusik. Ahok belum melakukan apa-apa, mengapa ketakutan akan kegaduhan malah muncul. Benar, Ahok merupakan news maker yang selalu menarik diulas. Selalu ada pihak yang suka dan tidak suka. Selalu dianggap kontroversi apabila sikap subjektif yang kita tanam. Entah itu sikap terlalu suka maupun benci, keduanya akan menanamkan sikap subjektif.

Sikap itulah yang membuat kegaduhan. Akal sehat entah ngopi di mana ketika sikap subjektif yang kita tanam. Buahnya apa? sulit menerima kebenaran, sulit menerima kenyataan, sulit hidup tenang, dan kegaduhan pun muncul dalam diri. Selanjutnya kegaduhan disebarkan kepada lingkungan sehingga muncul kegaduhan komunal bahkan nasional. Negara pun kemudian berdebat pada hal-hal yang tidak subtansial serta kebenaran hanya parsial berdasarkan kelompok dan golongan.

Mari open-minded, memandang sesuatu dari beberapa angel. Jangan menjadi buta dengan meraba-raba satu sisi lalu membuat kesimpulan parsial. Ada banyak angel yang dapat kita potret dari tawaran Erick Thohir kepada Ahok. Saatnya bangsa ini memperdebatkan sains ketimbang hal yang receh. Saatnya bangsa ini menjadi bangsa yang berjiwa besar bukan sebatas besar secara geografis saja. Banyak persoalan bangsa yang mesti diselesaikan secara gotong royong dan berkelanjutan.

Ekonomi kita masih babak belur, kegaduhan tentang sosok Ahok hanya akan menambah runtuh ekonomi kita. Investor harus yakin uangnya aman di Indonesia, mereka butuh kepastian bukan ketidakpastian yang memenjara. Kita punya peran di situ, termasuk awak media massa. Karenanya, kitalah yang membuat gaduh bukan Ahok maupun Anies. Dan kita pula yang mampu membuat bangsa ini dalam damai dan tenang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun