Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Money

Aceh Butuh Industri

5 September 2019   17:06 Diperbarui: 5 September 2019   17:18 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: aceh.tribunnews.com

Pernyataan Rizal Ramli dalam acara ILC menuai pro dan kontra. Ada yang mengecam Rizal Ramli, ada pula yang sepakat dengannya. Bagi yang tidak sepakat dengan Rizal Ramli mereka berpendapat bahwa selama ini dana otsus setidaknya dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat Aceh.

Misalnya pada masa Irwandi-Nazar, dana otsus digunakan untuk JKA (Jaminan Kesehatan Aceh) dan beasiswa S-1 hingga S-3 di dalam maupun di luar negeri. Pada program JKA, rakyat Aceh gratis berobat bahkan rujukan sampai ke rumah sakit luar negeri. Aceh juga memiliki lembaga yang mengurusi beasiswa untuk pendidikan S-1 hingga S-3. Begitulah pendapat yang kontra dengan pernyataan Rizal Ramli.

Sementara yang pro melihat Aceh dalam dua periode pasca Irwandi-Nazar. Selain termiskin di Sumatera, Aceh memang sangat bergantung pada dana otsus. Nyaris tidak ada inovasi yang dilakukan pemda tingkat I maupun II. Dan benar perekonomian Aceh begitu-begitu saja. Wajar apabila Rizal Ramli berpendapat demikian.

Kedua pendapat ada benarnya. Meski dana otsus yang digunakan sudah membantu namun sifatnya masih konsumtif. Belum ada inovasi agar dana otsus digunakan untuk hal yang produktif sehingga mengatasi persoalan kekinian, persoalan ekonomi. Bahwa ide memisahkan diri dari Indonesia masih ada salah satu sebabnya persoalan ekonomi. 

Andai ekonomi membaik, angka pengangguran dan kemiskinan ditekan secara maksimal, maka ide merdeka atau referendum pastilah lenyap. Hal itu yang harusnya ditangkap oleh elit Aceh maupun negara. Aceh butuh industri yang dapat menyerap tenaga kerja. Dengan hasil alam yang melimpah harusnya Aceh menjadi produsen. Beberapa industri yang wajib ada di Aceh misalnya garam dan pabrik pengolahan kertas.

Pemerintah Aceh harusnya memiliki BUMD yang mengayomi petani garam tradisional. Melalui BUMD harga jual garam Aceh akan bersaing, pendapatan daerah pun akan bertambah. Penyerapan tenaga kerja sudah pasti terjadi. Aceh dikelilingi laut, selain ikan, garam laut Aceh pantas menjadi barang ekspor. 

Selain pendirian BUMD, pemerintah Aceh dapat segera merealisasikan 3 pelabuhan ekspor-impor. Pelabuhan Sabang, Krueng Geukeuh dan Kuala Langsa. Tiga pelabuhan ini akan menjadi moda ekspor garam Aceh maupun produk industri lainnya. Selain industri garam, Aceh juga wajib memiliki pabrik kertas berskala nasional. 

Hutan industri dapat dibangun di Aceh. Selama ini hutan Aceh habis dieksploitasi oleh para mafia yang menjualnya ke pabrik kertas di luar Aceh. Hutan industri yang dibangun bisa berupa hutan bambu. Selain dapat diolah menjadi kertas, bambu juga meminimalisir banjir yang kerap terjadi di beberapa tempat di Aceh.

Aceh butuh industri sehingga dana otsus tidak hanya digunakan untuk yang konsumtif. Ketika kita turun dan bertanya pada petani, apa keluhan mereka selain modal, jawaban mereka pasar bagi hasil pertanian mereka. Saya kira ini juga perlu perhatian. Jangan sampai petani yang berkeringat tapi para lintah darat yang kaya.

Bank pertanian sudah layak dibangun di Aceh sebagai partner bagi industri dan hasil pertanian. Saya bayangkan pelabuhan-pelabuhan tadi melakukan ekspor produk pertanian dan indusri dari Aceh, kira-kira masih penting dana otsus bagi Aceh? Menurut saya tidak penting lagi namun dapat dialihkan ke pembangunan SDM Aceh dan kesehatan saja. Semoga saja pemerintah Aceh dan pusat dapat duduk bersama membangun industri di Aceh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun