Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Yang Dilupakan Jokowi

19 Agustus 2019   17:52 Diperbarui: 19 Agustus 2019   17:56 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pidato kenegaraan 16 Agustus 2019, Presiden Jokowi menyampaikan banyak. Mulai urusan ekonomi hingga pemindahan ibu kota negara. Dalam bidang ekonomi, Jokowi berjanji akan terus berupaya mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.

Selama ini, menurutnya, angka itu sudah berhasil diturunkan. Bahkan angka kemiskinan terendah dalam sejarah bangsa Indonesia (9,41 persen). Jokowi juga tak muluk-muluk kali ini, targetnya ekonomi Indonesia dipatok tumbuh 5 persen saja.

Menurutnya, investasi masih menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Selain itu, menjaga inflasi tetap rendah (3,1 persen) dan kurs dolar dipatok kisaran Rp14.400 per US$.

Hal lain yang dipertahankan Jokowi gaji ke-13 dan THR bagi aparatur negara dan pensiun. Berita gembira didapat untuk dunia pendidikan, Jokowi menaikkan anggaran pendidikan nasional. Ini sejalan dengan fokus Jokowi untuk meningkatkan SDM.

Presiden Jokowi juga menaikkan anggaran bagi desa. Selain subsidi BBM, listrik, LPG 3 kg, serta subsidi pupuk. Tujuannya sudah pasti membantu rakyat yang kurang mampu.

Jokowi juga berencana menaikkan anggaran kesehatan. Anggaran disiapkan sekitar Rp132,2 triliun, atau nyaris dua kali lipat dibandingkan tahun 2015 (Rp69,3 triliun).

Namun sangat disayangkan, ada hal terlupakan dalam pidato Presiden Jokowi. Misalnya soal konflik agraria di Papua. Padahal sebelumnya Jokowi berjanji akan menyelesaikan konflik tersebut.

Catatan KPA (Konsorsium Pembaruan Agraria) mengatakan sepanjang tahun 2017 telah terjadi konflik agraria sebanyak 659 konflik, sebagaimana dirilis tirto.id. Bahkan 216 orang ditahan karena konflik agraria tersebut.

Hal lain yang terlupakan atau barangkali memang dilupakan ialah isu pelanggaran HAM. Entah itu pelanggaran HAM berat di masa lalu maupun yang baru-baru ini terjadi.

Sebut saja penghilangan nyawa aktivis HAM Munir yang sampai kini belum mendapat titik terang. Kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Dan korban konflik serta pelanggaran HAM di Aceh maupun Papua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun