Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Ramadan Bulan Inspirasi

7 Juni 2019   06:57 Diperbarui: 7 Juni 2019   07:07 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Segala puji bagi Allah Azza Wa Jalla yang telah memberikan segala nikmatNya, salah satunya dengan pelaksanaan Ramadan tahun ini (2019/1440). Ada banyak ajaran Ramadan yang sangat baik kita praktikan di luar bulan itu. 

Misalnya soal kesabaran dalam berinteraksi. Ramadan mengajarkan untuk menahan diri dari godaan untuk marah, godaan yang kerap kali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. 

Ramadan juga mengajarkan kepada kita untuk menjaga makanan dan minuman kita. Di dalam Ramadan yang halal saja diharamkan ketika siang, apalagi yang haram baik secara zat maupun cara mendapatkan makanan tersebut. 

Kepekaan sosial harusnya tumbuh lebih kuat setelah kita laksanakan puasa. Kita semakin sadar bagaimana kaum faqir dan miskin menjalani hari-harinya.

Dengan Ramadan kita tidak lagi menjadi pemboros namun kita menjadi dermawan. Kita semakin paham bagaimana kehidupan faqir-miskin yang tak pasti kapan berbuka puasa didalam kehidupannya. Prilaku koruptif muncul ketika kita hidup boros. 

Makan berlebihan, berpakaian, dan lain-lain. Prilaku koruptif ikut menyumbang angka kemiskinan, berkurangnya sumber daya alam, termasuk bencana alam. Tanpa kita sadari akumulasi dari kebiasaan koruptif telah merugikan orang lain dan diri sendiri.

Ramadan membatasi itu, makanan halal sekalipun dibatasi. Melalaui Ramadan harusnya kita dapat menjadi pribadi yang benar-benar menjaga makanan kita. 

Bukan hanya secara porsi akan tetapi kehalalan cara mendapatkan makanan tersebut. Lebih baik lapar dari pada kita mengambil hak orang lain, jangan sampai anak-istri diberikan makanan, pakaian, yang cara mendapatkannya haram. 

Jangan sampai daging dan darah yang mengalir dari anak-istri dari makanan yang haram. Menciptakan generasi sehat jiwa dan raga, harus dimulai dari makanan yang dikonsumsi. Masa sih tega memberi makanan anak-istri dari uang suap dan korupsi di kantor? atau uang hasil menipu orang lain. Jangan sampai demi hebat dipandangan manusia kita malah hina di hadapan Tuhan. 

Ramadan telah pergi namun semangat dan inspirasinya harus terus hidup. Sudah saatnya prilaku boros, mubazir, koruptif, kita tinggalkan. Saatnya menjadi pribadi yang hemat namun dermawan, kaya dengan jerih payah bukan dengan menipu maupun korupsi. Mari tinggalkan prilaku-prilaku Jahiliyah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun