Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo Akui Kemenangan Jokowi

12 Mei 2019   16:46 Diperbarui: 12 Mei 2019   20:51 2332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber bbcindonesia.com

Akhirnya, setelah Joko Widodo melakukan 'safari' politik, menjumpai Ketua Umum parpol yang mendukung Prabowo, keduanya (Jokowi dan Prabowo) bertemu. Pertemuan setelah pencoblosan memang penting dilakukan . Selain mencegah polarisasi rakyat, pertemuan keduanya juga berdampak positif bagi iklim investasi.

Prabowo mengakui kekalahan sekaligus mengucapkan selamat kepada Jokowi yang memenangi kontestasi pilpres.

"Hari ini saya kedatangan tamu terhormat, Saudara Joko Widodo, yang insyaallah akan segera dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia. Saya menerima beliau di rumah Soemitro, almarhum ayah saya."

"Beliau adalah seorang patriot. Saya yakin keinginan kami sama, yakni menjaga keutuhan Republik Indonesia, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Selaku pimpinan Gerindra, saya meminta partai dan kawan-kawan lain untuk mendukung Saudara Joko Widodo dan pemerintah yang akan ia pimpin," kata Prabowo saat memberikan keterangan pers, berdiri di samping Joko Widodo.

Peristiwa dan ucapan di atas terjadi pada tahun (2014), tepatnya Oktober pasca penghitungan suara oleh KPU dan putusan MK. Kebetulan saat itu capresnya juga sama dengan tahun ini (2019). Lalu mengapa Prabowo saat itu menerima kekalahan dan mengakui kemenangan Jokowi?

Prabowo menerima kekalahan bahkan memuji Jokowi pasca MK menolak semua gugatan tim Prabowo-Hatta bukanlah tanpa sebab. Pada saat itu, Prabowo juga mulai ditinggalkan teman koalisinya kecuali PKS. Mengakui kekalahan dan tetap menjadi oposisi merupakan pilihan rasional.

Kini hal yang sama bakal terjadi? Bisa saja bakal terulang peristiwa tahun 2014, namun akan sedikit berbeda. Pasalnya, pada 2014, SBY yang menjadi Presiden. SBY berperan mempertemukan Prabowo-Jokowi sehingga Prabowo melunak.

Kali ini tidak ada lagi tokoh yang bisa mempertemukan keduanya. Selain sudah memihak, Indonesia kehabisan stok tokoh yang berpengaruh, terutama bagi keduanya. SBY tak bisa lagi berperan seperti dulu, apalagi ia dianggap tak serius dukung Prabowo sejak AHY tak dijadikan cawapres.

Mahfud MD juga tidak bisa berperan sebagai tokoh yang netral. Pernyataan dan sikapnya juga menunjukkan ia sedang 'bermain'. Mahfud MD bagian tim Jokowi-Ma'ruf meski ia tak akan mengakui hal itu sampai kapan pun di depan publik.

SBY dan Mahfud MD sudah bertemu di Singapura, demikian pula Hendropriyono juga sudah menemui SBY. Mereka tampaknya ingin SBY kembali mempertemukan Prabowo-Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun