Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Nafsu Elit Politik

25 April 2019   08:44 Diperbarui: 25 April 2019   08:51 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.goodnewsfromindonesia.id 

Diakui atau tidak, pemilu 2019 merupakan produk sensasi elit politik. Dua lembaga politik (eksekutif dan legislatif) menjadi tokoh utama dalam kisah pemilu serentak kali ini. 

Mereka ingin dianggap keren atau sebutan lainnya, mereka begitu bersemangat berkhutbah di televisi maupun media massa lainnya ketika bicara soal pemilu serentak. Ternyata omongan mereka tidak didahului dengan dalil ilmiah.

Elit politik yang berkompromi soal pemilu serentak miskin dalil. Mereka tidak pernah mendengar langsung bagaimana kondisi petugas KPPS pada pemilu sebelumnya. Dan dengan birahinya, para elit kemudian mengumumkan pemilu 2019 dilakukan serentak. Dan hari ini kita bisa saksikan bagaimana pemilu serentak menyerang petugas di lapangan.

Setahu saya, honor mereka juga tidak lebih banyak dari pemilu sebelumnya. Padahal secara kewajiban lebih berat, namun begitulah taqdir rakyat yang selalu jadi korban elit politiknya. 

Pemerintah dan DPRRI 2014-2019 adalah aktor utama pemilu serentak. Mereka kini tercatat dalam sejarah bangsa ini sebagai elit politik yang membahas dan memutuskan pemilu serentak itu.

Sah-sah saja pemilu serentak dilaksanakan namun sebaiknya jangan dilakukan sehari. Pelaksanaan dapat dilakukan seminggu nyoblos dan seminggu penghitungan suara. 

Dengan demikian petugas bisa bekerja lebih manusiawi. Kalaupun ingin tetap dilaksanakan sehari maka solusinya kita menggunakan e-voting. Ketika di luar negeri pemilu dilakukan selama seminggu mengapa didalam negeri tidak.

Menurut saya dua hal itu yang bisa dilakukan apabila kita tetap ingin pemilu serentak. Kalaupun dipisahkan pilpres dan pileg, khusus pileg sebaiknya juga jangan sehari dilaksanakan. Kalau alasan efisiensi seharusnya bukan pemilu serentak solusi. Namun menggunakan e-voting, selain efisien juga meminimilasir kecurangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun