Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Peran Media dalam Memajukan Bahasa

23 Oktober 2017   14:09 Diperbarui: 23 Oktober 2017   14:30 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Saya membaca sebuah tulisan di media kompas edisi Sabtu, 21 Oktober 2017, rubrik ekonomi. Tulisan berjudul 'Tsunami Digital', diakhir tulisan tercetak nama Andreas Maryoto. Tulisan tersebut membahas fenomena bisnis digital. Saya tidak akan membahas tulisan secara detail, fokus saya pada penyebutan kata tsunami. Perluasan makna tsunami, sebagai salah satu jenis bencana namun sekarang digunakan dalam berbagai bidang termasuk ekonomi.

Bulan Oktober ditetapkan sebagai bulan bahasa, ada sumpah pemuda 28 Oktober 1928 yang dianggap sebagai momentum bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Semangat ini bukan sebatas seremonial semata, harusnya bahasa Indonesia terus melakukan pembenahan. Selain kosakata yang masih banyak menggunakan serapan atau impor dari luar, bahasa Indonesia juga belum menjadi bahasa favorit bagi rakyatnya sendiri.

Alih-alih mensubsidi bahasa Indonesia dengan bahasa daerah, judul tulisan yang diterbitkan Kompas malah menyingkirkan bahasa Indonesia. Hal sama sering pula kita jumpai dibeberapa media nasional. Padahal media nasional memiliki peran penting dalam mengembangkan dan memajukan bahasa Indonesia. Media nasional maupun lokal dapat menjadi patriot bahasa.

Kemajemukan suku dan bahasa yang dimiliki Indonesia membutuhkan sosialisasi dan aktualisasi. Media memiliki peran strategis dalam hal itu. Pengguna internet di Indonesia berkisar 132 juta, hal itu berarti potensi mengembangkan bahasa Indonesia sangat besar. Tinggal kemauan media-media melakukan pembenahan. Sinergis media dan pemerintah dalam mengembangkan dan memajukan bahasa nasional sangat penting.

Cukup sudah kita terus menerus mengimpor kosakata dari luar, saatnya kita mengirimkan kosakata kita ke negara-negara lain. Barangkali benar bahwa bahasa terkait dengan peradaban, kita masih jauh tertinggal dari negara lain. Andai saja Android diciptakan oleh anak bangsa ini tentu nama OS tersebut lebih Indonesia. Rumusan untuk istilah tertentu yang selama ini menggunakan bahasa Asing harus segera di Indonesiakan.

Media harus menjadi agen bahasa Indonesia, media harus menjadi rujukan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Media harus menjadi juru literasi, pengembang aksara, sekaligus rumah literasi Indonesia. Sedemikian strategisnya media apalagi saat ini kita memiliki media online.

Selama ini beberapa media baik cetak maupun online malah merusak bahasa kita. Demi penjualan dan pengunjung mereka menggunakan kosakata yang tak elok. Ini tantangan bagi media-media untuk segera melakukan revolusi mental. Saatnya bahasa Indonesia duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan bahasa-bahasa lain.

Kita harus menjadi bangsa yang percaya diri, bangsa yang telah sejak 17 Agustus 1945 mendeklarasikan kemerdekaan. Bangsa merdeka harus memiliki identitas sendiri, dan bahasa Indonesia merupakan salah satu identitas tersebut. Media-media nasional dan lokal harus lebih giat mempromosikan bahasa Indonesia.

Lembaga-lembaga yang menaungi jurnalis dan media harus berperan aktif dalam usaha mengembangkan bahasa nasional. Media-media dengan bahasa yang tak nasionalis, harus diberi sanksi. Sementara media-media yang berperan aktif memajukan bahasa Indonesia harus diberi penghargaan. Upaya bersama semua pihak, pada akhirnya akan ikut memajukan bahasa Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun