Mohon tunggu...
Don Kisot
Don Kisot Mohon Tunggu... -

cinta itu memberi..,setiap perbuatanya dengan niat baik dan melihatnya dengan prasngka baik...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Waspadai Boneka-boneka Anti Bhineka

6 Desember 2016   11:16 Diperbarui: 6 Desember 2016   12:43 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bhineka itu artinya berbeda-beda, itu kata guru saya waktu sekolah sd dulu...kalau di tambah tunggal ika itu artinya biarpun kita berbeda-beda kita masih satu. Satu bangsa, satu bahasa satu tanah air yaitu Indonesia. Perbedaan itu keniscayaan, karena tuhan memang menciptakan manusia itu berbeda, DNAnya beda, Sidik jarinya beda, kelaminya beda,..dan banyak beda lainya, itu kodrat ialhi. Jadi kalau ada yang ingin semua sama, semua satu itu justru menyalahi kodrat.

Perbedaan itu indah...seperti warna warni bunga, seperti  pelangi...tentu saja dengan catatan harus ada harmoni. Seperti bermain musik, perbedaan alat musik membuatnya semakin terdengar indah, unik, menghibur dan menyenangkan perasaan. Semua saling menyesuaikan diri, tahu diri, proporsional dan tidak mencoba menang sendiri. Coba anda bayangkan dalam musik dangdut yang dominan pasti suara ndut..ndut..ndut...ya..itu kendang. Wajar, normal dan proporsional. kalau di rubah yang dominan suara suling bukan lagi dangdut tapi tarian ular kobra... ya itu tidak lumrah, tidak dangdut yang ndut..ndut.  Kalau yang bisa musik paham ini, semua harus proporsional dan profesional...itulah bhineka berbeda beda tapi tetap indah...

lha belakangan ada tulisan-tulisan di sosmed yang seolah olah ada kelompok yang merasa paling bhineka dan orang lain tidak bhineka...ya ini gejala tidak bagus buat keberadaan bhineka tunggal ika di pancasila. padahal kita semua  masih bangsa indonesia. Beda agama itu ya indonesia juga...beda suku ya indonesia juga..cuma kita ini bhineka, beda..beda..beda...tapi masih satu bangsa...

ingat lho..devide et impera itu masih manjur...masih sip... dan masih  di praktekan para penjajah dalam arti seluas luasnya. Lawanya devide et impera ya cuma satu yaitu bhineka tunggal ika yang ada di lambang negara kita. Makanya waspada...jangan mau jadi boneka-boneka yang anti bhineka...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun