Mohon tunggu...
Wimpie Fernandez
Wimpie Fernandez Mohon Tunggu... Penulis - Tak harus kencang untuk berlari

Penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sempat Dibuat Frustasi, De Oranje Sukses Hancurkan Gibraltar

31 Maret 2021   14:35 Diperbarui: 2 April 2021   04:49 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Belanda merayakan kemenangan atas Gibraltar tadi malam (30/3). Foto: https://sassets.knvb.nl/

Mengawali pertandingan kualifikasi Piala Dunia Zona Eropa dengan kekalahan, Timnas Belanda lekas berbenah. Wijnaldum dan kawan-kawan berusaha bangkit dari kekalahan menyakitkan tersebut. Dua pertandingan melawan Latvia dan Gibraltar disapu bersih dan clean sheat. Kini, De Oranje berada di posisi kedua. Terpaut satu poin dengan pemuncak klasmen sementara, Timnas Turki yang ditahan imbang Latvia.

Datang ke Victoria Stadium, pelatih Timnas Belanda, Frank De Boer menerapkan formasi 4-3-3. Belanda tampil menyerang sejak menit pertama. Upaya membongkar sisi pertahanan Gibraltar bolak-balik dilakukan trio gelandang serang, Wijnaldum, Frankie De Jong dan Davy Klaassen.

Usaha membongkar pertahanan Gibraltar, sejatinya sudah berhasil. Terbukti, ketiga penyerang mereka, Depay, L. de Jong dan Berghuis acapkali membahayakan pertahanan Gibraltar. Hanya saja, usaha Wijnaldum dan kawan-kawan belum juga membuahkan gol.

Kesulitan yang dialami Timnas Belanda, tidak lepas dari formasi yang diterapkan pelatih Gibraltar, Julio Ribas. Ia menggunakan skema 5-4-1. Menumpuk pemain di sisi pertahanan dan sisi tengah. Lalu, mengandalkan serangan balik cepat untuk menyerang. Formasi yang diterapkan pelatih asal Uruguay tersebut sempat membuat pemain-pemain Belanda frustasi. Ditambah apiknya penampilan penjaga gawang Gibraltar, Dayle Coleing.

Tidak hanya tangkas menjaga gawang menggunakan kedua tangan dan kaki. Coleing sempat membuat penyelamatan gemilang. Tendangan salto dan keras dari kaki kanan Depay berhasil dihalau menggunakan wajahnya. Situasi ini, semakin membuat pemain Belanda tidak percaya dan frustasi. "Kiper bahkan menahan bola menggunakan pipinya. Kejadian itu membuat kami frustasi dan lebih frustasi," kata Pelatih Belanda, Frank De Boer dikutip dari nos.nl 

Empat menit sebelum turun minum babak pertama, Steven Berghuis mengakhiri rasa frustasi pemain Belanda. Kemelut di area pertahanan Gibraltar berhasil dimanfaatkan Berghuis. Sepakan kaki kirinya tak mampu dibendung Coleing. Skor 0-1 bertahan hingga babak pertama.

Pada babak kedua, Belanda tampil lebih percaya diri dan luwes. Terbukti, 6 gol berhasil mereka catatkan di papan skor. Masing-masing gol diciptakan, Steven Berghuis, L. de Jong, Depay, Wijnaldum, Van de Beek dan pemain muda Donyell Malen. Hasil 0-7 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan wasit Joao Pedro Pinheiro.

Kemenangan yang diraih membuat pelatih Belanda Frank De Boer gembira. Ia mengungkapkan kesulitan dan bahkan sempat membuatnya lelah melihat pola permainan di babak pertama. "Awalnya sangat sulit, tapi akhir pertandingan membuat saya senang,"  kata pelatih berusia 50 tahun itu.  

Hal senada disampaikan Kapten Timnas Belanda, Wijnaldum. Ia mengaku babak pertama membuat para pemain sempat frustasi. "Pada babak pertama kami sedikit marah karena kami kehilangan begitu banyak peluang. Tapi, kami menjaga kepercayaan diri kami dan terus melaju," tegas pemain Liverpol tersebut.

Tabir Gelap di Malam Hari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun