Mohon tunggu...
Dominikus TheolaSuyoto
Dominikus TheolaSuyoto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

......

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Itu Capital Structure? Arti, Fungsi, Teori, Faktor dan Cara Menghitungnya!

7 Desember 2022   13:12 Diperbarui: 7 Desember 2022   13:21 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengelolaan struktur yang baik dapat membantu menjaga likuiditas perusahaan karena modal utang yang tidak direncanakan dapat menyebabkan beban pembayaran bunga, yang dapat mengurangi kas perusahaan.

  • Meningkatkan Nilai Perusahaan

    Capital structure yang sehat dapat menarik perhatian investor untuk menanamkan saham di suatu perusahaan. Dengan demikian, dapat meningkatkan nilai pasar dari saham dan sekuritas perusahaan.

  • Teori Capital Structure

    • Teori Pendekatan Tradisional

    Teori ini menyatakan adanya struktur modal yang optimal. Artinya, struktur mempunyai pengaruh pada nilai perusahaan, yang mana struktur dapat berubah-ubah agar mendapatkan nilai perusahaan yang optimal.

    • Teori Pendekatan Modigliani dan Miller

    Teori ini dinamakan oleh pencetusnya, yaitu Franco Modigliani dan Merton Miller. Teori ini terbagi menjadi dua, yaitu teori tanpa pajak dan teori dengan pajak.

    Teori pendekatan Modigliani dan Miller dengan pajak menyatakan bahwa struktur tidak relevan dengan nilai perusahaan. Nilai dua perusahaan yang identik akan tetap sama dan tidak akan memengaruhi pilihan keuangan yang diadopsi untuk membiayai aset. 

    Modigliani dan Miller kemudian mengajukan asumsi untuk membangun teorinya, beberapa di antaranya yaitu tanpa agency cost, tanpa pajak, tanpa biaya kebangkrutan, investor dapat berutang dengan suku bunga sama dari perusahaan, dan investor memiliki informasi serupa manajemen tentang prospek perusahaan pada masa depan. 


    • Teori Trade-Off

    Teori ini menentukan struktur yang optimal dengan memasukkan beberapa faktor, seperti pajak, biaya keagenan, atau kesulitan keuangan. Namun, tetap mempertahankan sebuah asumsi symetric information dan efisiensi pasar. Jadi, pelaku usaha akan berpikir untuk menghemat pajak dan kesulitan biaya pada keuangan.

    • Teori Pecking Order

    Teori ini menyatakan bahwa tingkat keuntungan suatu perusahaan yang lebih tinggi, akan memiliki tingkat utang yang lebih kecil. Secara spesifik, perusahaan memiliki urutan preferensi dalam penggunaan dana, dengan skenario sebagai berikut:

    1. Perusahaan memilih pandangan internal yang diperoleh dari laba hasil kegiatan perusahaan.
    2. Perusahaan menghitung target rasio pembayaran berdasarkan perkiraan kesempatan investasi.
    3. Adanya kebijakan konstan yang digabung dengan fluktuasi dan kesempatan berinvestasi tanpa prediksi sehingga cash flow lebih besar daripadan pengeluaran investasi.
    4. Jika memerlukan pandangan eksternal, perusahaan akan mengeluarkan surat berharga yang paling aman terlebih dahulu.

    Itulah skenario yang digunakan sebagai referensi dalam penggunaan dana pada teori pecking order.

    • Teori Asimetri Informasi dan Signaling

    Teori struktur modal ini menyatakan bahwa pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan tidak memiliki informasi yang sama tentang adanya risiko perusahaan.

    Ada dua jenis teori di dalamnya, yaitu Myers dan Majluf serta Signaling.

    Menurut teori Myers dan Majluf, ada asimetri informasi yang terjadi antara manajer dan pihak luar. Manajer memiliki informasi perusahaan yang lebih lengkap ketimbang pihak luar.

    Menurut teori Signaling, pengembangan modal dengan penggunaan utang pada struktur itu merupakan sinyal yang disampaikan dari manajer ke pasar. Manajer memastikan prospek perusahaan, baik dengan saham yang meningkat, dan mengkomunikasikan kepada investor.

    • Teori Keagenan

    Teori ini menyatakan bahwa struktur dibuat untuk mengurangi konflik antara kelompok yang memiliki kepentingan

    Faktor Yang Mempengaruhi Capital Structure

    Ada beberapa faktor yang memengaruhi capital structure yang perlu diketahui, di antaranya:

    • Struktur Aktiva (Tangibility)

    Menurut Weston dan Brigham, struktur aktiva adalah perimbangan atau perbandingan antara aktiva tetap dan total aktiva. Lalu, ada pula menurut Syamsudin bahwa struktur aktiva adalah penentuan besar alokasi dana untuk tiap-tiap komponen aktiva, baik aktiva tetap maupun aktiva lancar.Umumnya, perusahaan industri yang sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva tetap, akan mengutamakan pemenuhan modal dari modal permanen yang berarti modal sendiri. 

    Sedangkan utang adalah bersifat pelengkap. Perusahaan dengan aktiva yang semakin besar, terutama aktiva lancar, akan cenderung mengutamakan pemenuhan kebutuhan dana dengan utang. Ini menunjukkan adanya pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal suatu perusahaan.

    • Growth Opportunity

    Growth opportunity adalah peluang perusahaan tumbuh di masa depan. Namun menurut Kartini dan Arianto (2008), growth opportunity adalah perubahan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Perusahaan memiliki kesempatan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang menguntungkan.

    • Ukuran Perusahaan (Form Size)

    Perusahaan besar cenderung melakukan diversifikasi atau keanekaragaman produk, serta menentukan lokasi untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Karena itu, perusahaan akan lebih siap menghadapi krisis karena ukurannya yang besar. Sementara perusahaan kecil sulit untuk melakukan hal ini sehingga menyebabkannya lebih rentan bangkrut. 

    • Profitabilitas

    Perusahaan dengan profit yang tinggi umumnya memiliki dana internal lebih banyak. Artinya, perusahaan memiliki utang lebih rendah karena dana internal yang cukup. Hal ini dapat memengaruhi penataan modal.

    Faktor ini dapat menjadi salah satu alasan perusahaan mengalami kesulitan untuk pendanaan eksternal, yang akan memberikan pengaruh negatif kepada penggunaan aset atau dana perusahaan.

    Cara Menghitung Capital Structure


    Karena struktur modal (capital structure) berbicara tentang sumber modal yang digunakan perusahaan, perusahaan dihadapkan dengan pengorbanan dalam bentuk biaya, dalam hal ini mengacu pada biaya modal (cost of capital).There is no free lunch. Ketika membiayai bisnis dengan utang, biayanya adalah bunga. Ketika membiayai bisnis dengan ekuitas, biayanya adalah ROI.

    Oleh karena itu, cara menghitung struktur modal adalah dengan memgacu pada biaya modal. Sementara itu, biaya modal perusahaan diukur dengan menggunakan biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital/WACC). Rumus WACC diformulasikan sebagai berikut.

    WACC (E/Vx Re) + [(D/Vx Rd) x (1-T)]

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun