Mohon tunggu...
Dominica Shiva
Dominica Shiva Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dominica Adeline Shiva Anindita

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi - Antropologi, Universitas Sebelas Maret.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pain of Bullying

21 Oktober 2021   21:29 Diperbarui: 21 Oktober 2021   22:07 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak yang tidak broken home mendapat kan mental down ketika apa yang dilakukan nya tidak dipandang baik oleh kedua orang tua nya, setelah itu dia mendapatkan tekanan batin dari orang tua nya, dan membuat dirinya merasa downk kecewa.

Anak yang sering mendapatkan tekanan begitu juga sering di-bully oleh teman disekitar nya, karena dianggap tidak mempunyai kasih sayang lebih dari kedua orang tua nya dan kawan nya pasti membully dengan kata kata yang menyakiti hati nya. 

Seperti anak yang tidak guna saja anda di dalam keluarga anda. Ini akan membuat anak tadi merasa di pojokkan oleh teman teman di sekitar lingkungan. 

Serta anak tersebut pasti nya melakukan hal hal yang membuat diri nya sakit, sepeti zaman sekarang banyak anak yang menggunakan silet untuk meluapkan amarahnya dan di gesekkan ke bagian tangan nya.

Bullying sering terjadi dikalangan anak - anak muda atau remaja. Mereka melalukan bullying terhadap teman mereka, biasanya karena menganggap ada yang aneh dengan temannya. Misal temannya tersebut memiliki kekurangan fisik yang jelas, mereka akan melakukan bullying tersebut. Semua orang pasti menginginkan memiliki tubuh yang normal seperti orang pada umumnya. Tetapi jika terlahir memiliki kekurangan mereka tidak bisa menyalahkan itu.

Tidak semua orang bisa menerima kekurangan fisik yang dimilikinya. Mereka berusaha sebisa mungkin untuk dapat bangkit dan menerima hidupnya dengan baik. Apakah baik jika kita melakukan bullying tersebut kepada mereka? Dibalik kekurangan yang dimilikinya tentu mereka memiliki juga kelebihan yang terkadang kita orang normal tidak memilikinya. Words scar, Rumors destroy, Bullies kill. 

Di era globalisasi saat ini, dimana teknologi sangat berkembang pesat. Siapa yang tidak mengenal medsos? Semuanya pasti menggunakan medsos. Medsos atau media sosial adalah media yang digunakan untuk berinteraksi antar pengguna dan memiliki jaringan yang luas. Media sosial ini digunakan hampir di semua kalangan usia, digunakan untuk bermain hingga berkerja sekalipun. Segala sesuatu bisa didapatkan melalui media sosial.

Namun dibalik banyaknya keunggulan yang dapat diperoleh, tentunya memiliki kekurangan. Jejaring sosial yang luas menyebabkan kita bisa mengenal orang lain hanya melalui media online. Dari sinilah muncul penipuan yang merugikan banyak orang. Penipuan bukan hanya berupa uang, namun juga bisa berupa penipuan sikap/ sifat seseorang. Di medsos banyak orang yang menampilkan sikap yang sangat berbeda ketika kita bertemu secara langsung. 

Memang tidak semua, namun pasti ada orang yang memiliki keaslian negatif. Salah satunya yaitu bullying, hingga saat ini bullying itu tidak hanya mendorong/ menyakiti orang lain secara fisik. Tapi di zaman sekarang, bullying bisa dilakukan secara verbal/ melalui kata - kata. Baik kata - kata yang diucapkan secara langsung maupun yang dituliskan di media sosial. Pada awalnya hanya sekedar bergurau tetapi nantinya bisa menjadi sebuah kebiasaan.

Contohnya ketika kita berteman wajar saja jika bergurau akan tetapi terkadang gurauan tersebut menjadi kata - kata yang menyudutkan kita, mereka menggunakan kata "bergurau", tetapi ketika ingin menegur, mereka akan mengatakan kita " baperan" dengan perilaku mereka

Instagram saat ini menjadi tempat bullying tertinggi di dunia, setelah Facebook. Instagram juga digunakan banyak orang, baik dikalangan remaja sampai dewasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun