Mohon tunggu...
Nurfahmi Budi Prasetyo
Nurfahmi Budi Prasetyo Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis kalau lagi mood

Penguber kuliner, tertarik politik & penggila bola

Selanjutnya

Tutup

Politik

Agus Harta yang saya Kenal, Berkawan Lebih dari Saudara

23 Februari 2018   15:24 Diperbarui: 23 Februari 2018   17:02 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.kompasiana.com/.../yuk-kenali-karakter-calon-ketua-umum-p...

Kongres HMI 2008 silam, momentum itu masih jelas bergelayutan di memori saya. Selembar Koran bekas dan kardus disobek jadi alas tidur kami di posko pemenangan Bang Farhan Syuhada. Saat itu, HMI Cabang Jakarta Selatan jadi salah satu Cabang pendukungnya di Kongres Palembang.

Kami dari Korkom Unas berbaur dengan kawan-kawan dari Komisariat lain di Cabang Jakarta Selatan. Ada Agus Harta, kader HMI Azzahra yang juga bergabung bersama kami di Kontrakan daerah Maskarebet, Palembang, Sumatera Selatan. Sekitar 2 Km dari arena Kongres. Jarak yang lumayan jauh kami tempuh jalan kaki. Semangat sebagai rombongan liar (Romli) dalam kongres, ibarat jamaah haji backpackeran. Ya, Kongres HMI bisa dibilang hajinya anak HMI.

Saya ingat betul dengan sosok Agus Harta, kawan seperjuangan saya sesama Pengurus Cabang periode 2009-2010. Kami sama-sama Ketua Bidang, saya Kabid PAO, Agus Kabid PTKP, dengan Ketua Umumnya Fahmi Dzikrillah. Agus adalah sosok kader yang begitu lincah dan militan. Pagi-pagi buta ia sudah bangun untuk ke arena Kongres. Ia memang humble dengan siapa saja. Saat itu rambutnya gondrong. Kalau sudah cerita lucu, kami dibuatnya terbahak-bahak. Ada ssaja bahan banyolannya.

Saya tidak heran jika karir Agus begitu mulus dalam perjalanannya menggeluti dunia pergerakan di HMI. Pengabdian dan loyalitasnya untuk Himpunan tanpa batas. Ia punya modal keberanian dan disupport dengan amunisi intelektual. Walaupun dalam sisi akademisi, Agus agak kurang menonjol, tapi semangat membaca dan berdiskusinya begitu tinggi. Hal itu yang ia teladani ke adek-adeknya di Azzahra.

Beberapa kali saya ke Cilosari 17 Cikini, Sekretariat Bersama (Sekber) HMI Cabang se-Jakarta, Komisariat Azzahra selalu ada saja kajian. 3-4 orang tetap jalan. Diskusi kecil-kecilan. Kadang Agus, saya mendengar langsung, sering mengarahkan adinda-adindanya untuk belajar jadi Pemateri NDP, Konstitusi, Sejarah HMI dan materi LK-1 lainnya. Selain itu, ia juga getol menyuruh juniornya untuk ikut LK 2 semua.

Dunia pergerakan Jakarta sepuluh tahun belakangan ini, selalu ada nama Agus Harta dalam daftar Intelkam Polda Metrojaya maupun Intel Polres. Nama-nama gerakannya pun dibuatnya kreatif dan unik. Isunya tak jauh dari isu kebangsaan, isu politik Nasional dan juga isu keumatan. Agus selalu di barisan terdepan. Tak pernah di belakang layar. Ia kerap memimpin orasi. Meski perawakannya kecil, namun nyalinya tinggi. Ibarat kucing, nyawanya sembilan.

Saat ini ia maju ke Palagan Kongres. Pengambilan keputusan tertinggi Himpunan ini. Sebagai Kader dari Jakarta, ia tentu didukung penuh senior-senior Jakarta. Relasi dan hubungan baik dalam menjalin persahabatan, membuat dukungan kepadanya mengalir deras. Ia cukup apik menjaring koneksi ke senior, merawat jaringan ke junior, dan merangkul kelompok yang kerap dianggap berseberangan politik dengannya. Saya akui dalam urusan manajemen konflik dan berkawan, Agus jago. 

Dan untuk menjadi Pemimpin di HMI, sejauh yang saya amati, yang lebih pintar memang banyak, yang lebih relijius jauh lebih banyak, tapi yang mampu merawat jaringan dan cepat beradaptasi masih segelintir. Dan Agus adalah salah satu Kandidat yang punya modal ke arah sana. Ia sosok problem solver. Pemecah masalah.

Sebagai sahabat, saya hanya bisa bantu doa. Semoga arah perjuangan HMI ke depan bisa lebih terukur. Saatnya mengembalikan kejayaan HMI sebagai kiblat pergerakan anak muda Islam progressif, intelektual organik, dan mari rapatkan kembali shaff perjuangan ini agar lebih mengakar ke umat bukan pula ke elit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun