Mohon tunggu...
Doly Fillamenta
Doly Fillamenta Mohon Tunggu... Musisi - sediakanlah waktu untuk bersenang-senang

saya adalah seorang penulis, peneliti, komposer, arranger, violinist, saxophonist dan flutist

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hilangnya Jiwa Seorang Penulis (Bagian Satu)

28 Januari 2021   09:09 Diperbarui: 28 Januari 2021   09:43 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Foto Doly Fillamenta

Siang itu setelah seharian membaca dengan ditemani kopi hitam nan pahit dan beberapa linting tembakau dengan bumbu cengkeh, aku mulai mengistirahatkan mataku untuk kemudian membuka papan ketik bertinta hitam dan merah dan mempersiapkan beberapa lembar kertas ukuran hvs untuk merampungkan beberapa tulusan yang harus di serahkan ke redaksi ke esokan harinya.

12.30 WIB

Setelah semua dipersiapkan lantas aku mulai memasukkan 3 lembar kertas hvs yang terdiri dari 2 kertas putih dan satu kertas karbon agar supaya aku mendapatkan salinan dari tulisanku yang akan kuserahkan ke redaksi esok hari. 

Kertas sudah kususun dan kumaasukkan ke dalam gulungan mesin ketik lusuh yang berbau khas minyak mesin jahit merek termurah agar supaya mesin ketik tersebut dapat digunakan sampai batas waktu yang tidak menentu. Setelah ketiga kertas tersebut sudah tergulung rapi kemudian aku mulai menggunakan jariku untuk mengetik dan menyusun beberapa huruf menjadi sebuah kata dan kalimat ditambah tanda baca.

14.30 WIB

2 jam sudah berlalu dan sudah hampir 20 lembar kertas terisi susunan huruf yang membentuk kata dan kalimat kubuat. "Ahh sebentar lagi selesai juga nih tulisanku.." gumamku dalam hati seraya membakar sebatang tembakau lokal yang selalu ditemani oleh secangkir kopi hitam panas nan pahit dan kental. Secara perlahan air mulai membasahi bumi dari rintik sampai deras, yang tentu saja suasana itu menambah kuat imajinasiku untuk berkreasi di alam penuh cipta dan rasa. 

Tiba-tiba "Kriiiiiinggggg............." telepon genggamku yang kecil dan layar agak sedikit buram serta diberi balutan karet agar baterainya tidak lepas dari badan telepon genggam tersebut. Lalu kuangkatlah telepon genggamku tepat disebelah cangkir kopiku dan mulai kupencet tombol warna hijau untuk sesegera menjawab panggilan masuk tersebut. 

"haloo iya ada apa pak, tumben kok jam segini sudah menelpon, anuu pak tulisan saya ini tinggal 2 lembar lagi selesai apakah harus aku hantarkan sekarang ya pak?" jawabku sedikit keras seiring dengan derasnya air hujan yang turun membasahi bumi. 

"Enggak mas doly, tulisannya besok aja sekalian kita ketemu pimred, tujuan saya menelepon untuk mengundang mas doly nanti malam makan di sebuah rumah makan di daerah jalan kaliurang, kira-kira mas doly ada waktu gak nanti malam?" dengan agak sedikit sayup kudengar lalu aku jawab "eee...iii..yaaaa... pak bisa kebetulan malam ini aku gak ada acara, baiklah nanti malam aku langsung menuju rumah makan tersebut.. oiya pak jam berapa nanti kita bertemu?" 

kemudian dijawab oleh tim redaksi " nanti sekitar jam setengah delapan sudah di reservasi mas, kalau mau datang duluan gak papa sudah bisa kok"...."baik pak nanti saya langsung menuju lokasi jam setengah delapan lewat agak banyak...hahahaha..terimakasih pak" ..."hahahaha....sama-sama mas doly"..lalu kupencet tombol berwarna merah untuk menyelesaikan obrolan tadi dan kembali kuletakkan telepon genggam tadi di atas meja sebelah cangkir kopi hitam.

18.30 WIB

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun