Mohon tunggu...
Dr.Ari F Syam
Dr.Ari F Syam Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi, Praktisi Klinis,

-Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM (@DokterAri) -Ketua Umum PB Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI)

Selanjutnya

Tutup

Segar Artikel Utama

Mengurangi Penderitaan di Tengah Kemacetan

30 April 2022   17:23 Diperbarui: 30 April 2022   21:46 3137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengurangi penderitaan di tengah kemacetan

Kemacetan terus terjadi pada berbagai ruas jalan menuju kota2 di pulau Jawa dan Sumatera. Pada sebagian besar ini ternyata kemacetan ini kurang di antisipasi oleh para pemudik yang paling menderita anak2 dan orang tua.

Pemerintah sudah mendeklarasikan bahwa tahun ini walau masih  dalam pandemi Covid-19 masyarakat bisa diberikan libur bersama dan seperti diberikan lampu hijau untuk mudik lebaran. 

Masyarakat pun tidak menyiakan kesempatan ini dan sebagian sudah sampai dan sebagian besar masih berada di tengah kemacetan. 

Pak Presiden juga sudah menyampaikan ada puluhan juta kendaraan roda empat dan dua yang akan bergerak menuju kampung halaman dan ini akan menyebabkan kemacetan yang luar biasa.  

Oleh karena itu pemerintah menganjurkan  untuk pegawai swasta dapat memulai perjalanan mudik terlebih dahulu.  

Tujuan mudik adalah bersilahturahmi dengan keluarga di kampung mereka berharap  sampai di kampung halaman tepat waktu dan tetap dalam keadaan sehat. 

Mengingat banyaknya kendala yang dihadapi saat mudik, maka perlu beberapa hal yang harus dicermati oleh para pemudik. 

Pemberitaan saat ini sudah menunjukkan bahwa telah terjadi kecelakaan yang dihubungkan dengan kelelahan para pengemudi. Selain itu kemacetan2 sudah menimbulkan masalah pada sebagian besar  pemudik.

Kamacetan jalan Tol
Kamacetan jalan Tol

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun