Mohon tunggu...
Dr.Ari F Syam
Dr.Ari F Syam Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi, Praktisi Klinis,

-Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM (@DokterAri) -Ketua Umum PB Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Penyakit Pasca-Banjir di Tengah Pandemi Global Covid-19

27 Januari 2021   14:56 Diperbarui: 28 Januari 2021   09:07 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
shutterstock via kompas.com

Saat ini kasus terkonfirmasi Covid-19 tembus 1 juta kasus di Indonesia tercinta ini, dan diperkirakan ada 160.000 kasus aktif yang ada sekarang. Kondisi tentu membawa dampak pada keterbatasan ruang rawat isolasi dan ruang ICU isolasi. Kondisi ini jelas akan menyebabkan menumpuknya pasien di IGD rumah sakit-rumah sakit rujukan.

Di satu sisi di tengah pandemik yang terus mengganas, kita juga melihat berbagai bencana terjadi di Indonesia ini.

Laporan BNPB pada akun twitternya menyampaikan bahwa pada periode 1-26 Januari 2021, terdapat 221 bencana dan 146 berupa bencana banjir. Artinya di awal tahun 2021 ini sebagian besar bencana yang terjadi karena banjir.

Kita ketahui bahwa pada umumnya setelah bencana banjir akan diikuti dengan berbagai penyakit akibat banjir yang terjadi tersebut. Banjir besar yang mengenai hampir seluruh provinsi terjadi di Kalimantan Selatan.

Banjir besar ini menyebabkan kehilangan dan kerusakan harta benda dan juga menyebabkan masyarakat tinggal di pengungsian. Banjir besar yang terjadi menyebabkan kerusakan rumah rusak berat.

Pada beberapa provinsi bahkan terjadi banjir dan longsor seperti di Provinsi Aceh, Kota Manado Sulawesi Utara, Kabupaten Bogor Jawa Barat dan juga di Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan.

Kita ketahui bahwa masyarakat yang sedang mengalami kebanjiran dan tinggal di pengungsian akan berisiko untuk terjadinya penurunan daya tahan tubuh yang menurun. Berbagai faktor kenapa hal ini terjadi karena stres akibat kehilangan harta benda, istirahat yang kurang, dan makan-minum ala kadarnya.

Kondisi ini juga akan menyebabkan masyarakat tersebut terpapar dengan berbagai penyakit infeksi termasuk infeksi Covid-19. Belum lagi dalam kondisi pengungsian tersebut sulit untuk dilakukan protokol Kesehatan.

Selain berisiko untuk terifeksi Covid-19, masyarakat berdampak banjir ini yang umumnya tinggal dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat karena pasca-banjir berisiko untuk terinfeksi oleh infeksi saluran pencernaan, antara lain diare atau demam tifoid, infeksi saluran pernafasan misal radang tenggorakan, bahkan sampai infeksi paru (pneumonia).

Hal yang juga harus diperhatikan bahwa kondisi lingkungan bekas banjir juga bisa menimbulkan berbagai infeksi tetanus dan leptospirosis.

Infeksi tetanus terjadi jika masyarakat yang kebetulan sedang membersihkan lokasi pasca-banjir dan tertusuk paku yang berpotensi masuknya bakteri clostridium tetani yang banyak dijumpai pada debu dan kotoran hewan. Bakteri lebih mudah masuk melalui terinjak benda tajam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun