Mohon tunggu...
Dr.Ari F Syam
Dr.Ari F Syam Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi, Praktisi Klinis,

-Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM (@DokterAri) -Ketua Umum PB Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Takut terhadap Teror

13 Mei 2018   22:30 Diperbarui: 14 Mei 2018   13:02 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah peristiwa penyerangan dan penyanderaan petugas oleh terpidana teroris di Rutan cabang Salemba Mako Brimob, kita dikagetkan lagi berita bom bunuh diri di 3 Gereja di kota Surabaya, kita pasti kaget dan marah kenapa selalu saja ada teror dibumi tercinta ini.

Tujuan teror adalah membuat ketakutan karena itu harus kita lawan dengan tetap harus beraktivitas dan beribadah, jangan panik dan jangan paranoid. Kejadian ini kebetulan terjadi di Surabaya dan belum tentu terjadi ditempat kita oleh karena itu kita tidak perlu takut dan cemas yang berlebih-lebihan. 

Semakin kita takut, teroris semakin senang dan akan mengulangi dan menebarkan terornya secara terus menerus. Karena tujuannya tercapai membuat orang takut untuk beraktifitas dan beribadah. Orang saling curiga mencurigai. Selain itu teror bisa juga memprovokasinya untuk terjadinya konflik horisontal.

Disisi lain berbagai gambar korban teror sudah menyebar luas dan ketahuilah semakin kita membantu menyebarkan ketakutan melalui medsos atau media lain atas kejadian tadi pagi, semakin banyak pasien yang berpenyakit kronis akan kambuh sakitnya karena rasa cemasnya meningkat akibat kejadian teror di Surabaya tadi pagi.

Berbagai penyakit kronis bisa kambuh jika pasien tersebut mengalami kecemasan. Beberapa penyakit yang dapat kambuh antara lain penyakit akibat asam lambung  seperti gastritis atau GERD,  pasien asma akan kambuh asmanya karena stres, pasien hipertensi tekanan darahnya bisa naik karena merasa cemas dan marah akibat teror tersebut,  pasien dengan diabetes gula darahnya menjadi tidak terkontrol karena rasa cemas dan takut karena teror tersebut, pasien yang memang sudah mempunyai sakit jantung akan mengalami serangan jantung akibat rasa takut dan marah yang berlebihan. 

Pasien dengan dengan irritable bowel syndrome (IBS), yaitu penyakit kronis berupa sakit perut dengan disertai gangguan buang air besar baik mencret maupun susah BAB berhubungan dengan stress atau kecemasan. Selain itu pasien yang sedang mengalami ketakutan bisa juga mengalami sakit kepala, nafsu makannya menurun, tidurnya menjadi susah dan malas untuk beraktivitas. Berbagai gangguan sistem organ bisa terjadi akibat adanya faktor stres tersebut. Jadi jelas bahwa kecemasan dan ketakutan dapat berpengaruh untuk kambuhnya penyakit pada pasien dengan penyakit kronis.

Oleh karena itu, saya menghimbau kepada masyarakat semua, sebagai seorang dokter yang sebagian besar pasien-pasien saya akan kambuh karena cemas yang berlebih-lebihan, untuk tidak share gambar korban peristiwa bom Surabaya tadi pagi. Karena hal ini pada akhirnya hanya menyebarkan ketakutan. Serahkan kepada pihak berwajib dan kita bantu doa bahwa penyebar teror tersebut segera ditangkap dan mendapat hukuman yang setimpal atas jatuhnya korban dan tindakan teror yang dilakukan.

Mari tetap beraktivitas, mari tetap memacetkan jalan-jalan di Surabaya dan kota2 lain di Indonesia besok.

Ayo tetap semangat, lawan teroris dengan cara tetap beraktivitas dan tetap beribadah seolah-olah tidak terjadi teror tadi pagi di pusat Kota Surabaya.

Salam sehat,

Dr.Ari Fahrial Syam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun