Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Pejabat Otoritas Veteriner

Dokter Hewan | Pegiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

7 Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Menggunakan Pupuk Kotoran Ternak

9 Februari 2025   20:17 Diperbarui: 11 Februari 2025   08:48 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kandang Ternak Sapi, salah satu ternak penghasil pupuk organik (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pupuk kotoran ternak merupakan salah satu jenis pupuk organik yang banyak digunakan oleh petani, terutama di daerah pedesaan. Pupuk ini kaya akan unsur hara yang dibutuhkan tanaman, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. 

Selain itu, pupuk kotoran ternak juga memberikan manfaat bagi struktur tanah dengan meningkatkan kesuburan dan kapasitas retensi airnya.

Namun, meskipun pupuk kotoran ternak memiliki banyak manfaat, penggunaan yang tidak tepat dapat menimbulkan masalah bagi tanaman, lingkungan, dan bahkan kesehatan manusia. Oleh karena itu, sebelum mengaplikasikannya pada tanaman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Berdasarkan pengalaman penulis, terutama saat penulis pernah menjadi Kepala bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan, setidaknya ada tujuh hal yang perlu dilakukan ketika menggunakan pupuk kotoran ternak pada tanaman.

Pertama, Fermentasi Kotoran Ternak Sebelum Penggunaan.

Salah satu hal pertama yang perlu dilakukan ketika akan menggunakan pupuk dari kotoran ternak adalah melakukan fermentasi pada kotoran ternak sebelum digunakan sebagai pupuk. 

Kotoran ternak yang digunakan langsung tanpa melalui proses fermentasi dapat mengandung patogen yang berbahaya, seperti bakteri Escherichia coli dan Salmonella, yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman dan manusia.

Selain itu, kotoran yang tidak difermentasi juga mengandung amonia dalam jumlah tinggi yang bisa menyebabkan terbakar pada akar tanaman jika diterapkan langsung.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Soil Biology and Biochemistry, proses fermentasi atau komposting dapat mengurangi kandungan patogen dan amonia dalam kotoran ternak. 

Dengan melakukan proses ini, kotoran ternak akan lebih aman dan lebih mudah diserap oleh tanaman. Proses fermentasi juga meningkatkan kualitas pupuk karena mengubah bahan organik menjadi bentuk yang lebih mudah dicerna oleh tanaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun