Mohon tunggu...
Farhandika Mursyid
Farhandika Mursyid Mohon Tunggu... Dokter - Seorang dokter yang hanya doyan menulis dari pikiran yang sumpek ini.

Penulis Buku "Ketika Di Dalam Penjara : Cerita dan Fakta tentang Kecanduan Pornografi" (2017), seorang pembelajar murni, seorang penggemar beberapa budaya Jepang, penulis artikel random, pencari jati diri, dan masih jomblo. Find me at ketikanfarhan(dot)com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Dilema Pagi

29 Januari 2019   11:50 Diperbarui: 29 Januari 2019   12:00 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : dokumentasi pribadi

Berdiri aku resapi
Semua perintah silih berganti
Penuhi ruangan ini
Menjadi sesak sanubari

Regulasi hanya membuat peluh
Kehormatan ciptakan jenuh
Jumlah jempol hanya berakhir malu
Imaji dari mencari sebuah laku

Standar dan asumsi itu fana
Akal sehat terkurung oleh laba
Jebakan dari besarnya angka-angka
Semuanya hanya bualan semata

Aku terjebak dalam opsi
Menjadi aku atau kami
Benalu atau sendiri
Bingung ku bercumbu sunyi

Yogyakarta, 29 Januari 2019

07:40 a.m (GMT +7)

Sebuah ketikan yang aku bikin dari pikiranku saat berolahraga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun