Mohon tunggu...
Farhandika Mursyid
Farhandika Mursyid Mohon Tunggu... Dokter - Seorang dokter yang hanya doyan menulis dari pikiran yang sumpek ini.

Penulis Buku "Ketika Di Dalam Penjara : Cerita dan Fakta tentang Kecanduan Pornografi" (2017), seorang pembelajar murni, seorang penggemar beberapa budaya Jepang, penulis artikel random, pencari jati diri, dan masih jomblo. Find me at ketikanfarhan(dot)com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Nostalgia Itu Bernama Kutukan

6 November 2017   19:57 Diperbarui: 6 November 2017   20:06 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : c2o-library.net

OoOoOoOoOoOoO

Paginya, aku bangun dan tersadar bahwa aku terbaring di sofa di kamarnya Tino. Saat itu, aku juga ikut menyadari bahwa ada cairan sperma yang keluar di kawasan kolor. Mengetahui aku sudah terbangun, Tino pun menyuruhku untuk pulang dan mengantarku ke rumah ketika itu. Aku masih dalam keadaan setengah sadar ketika itu. Untung saja, hari setelahnya itu hari Minggu sehingga aku bisa tertidur dengan puas, beristirahat dan mandi. Serta, melupakan apa yang sudah terjadi hari sebelumnya.

Di malam harinya, aku mendapatkan panggilan dari sebuah nomor.

"Selamat malam, saudara Burhandi Jordan. Dari Dekan Fakultas. Saya ingin bicara denganmu, mohon datang besok jam 7 pagi. Ini sangat serius."

Entah, perihal apa yang membuat Dekan memintaku datang dan menyatakan ini serius, semoga tidak terjadi hal yang buruk kelak.

Apakah mungkin terkait dengan keikutsertaan aku dalam Pesta semalam?

Atau mungkin karena uang beasiswaku yang masih belum cair?

Atau mungkin karena ada tugasku yang tidak menyenangkan salah satu dosen?

Semoga waktu akan berpihak padaku.

OoOoOoOoOoOoO

"Bro, ada video porno tuh yang tersebar. Katanya sih mirip kamu. Emang kamu kah?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun