Mohon tunggu...
Farhandika Mursyid
Farhandika Mursyid Mohon Tunggu... Dokter - Seorang dokter yang hanya doyan menulis dari pikiran yang sumpek ini.

Penulis Buku "Ketika Di Dalam Penjara : Cerita dan Fakta tentang Kecanduan Pornografi" (2017), seorang pembelajar murni, seorang penggemar beberapa budaya Jepang, penulis artikel random, pencari jati diri, dan masih jomblo. Find me at ketikanfarhan(dot)com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Nostalgia Itu Bernama Kutukan

6 November 2017   19:57 Diperbarui: 6 November 2017   20:06 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : c2o-library.net

"Maaf Pak, saya tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan saudara Tino ini. Saya sendiri tidak meminta pemeran wanita untuk melakukan adegan seks ketika itu."

"Andi, kamu jangan bohong deh. Dia berbohong sepertinya, Pak. Mana ada maling yang ngaku maling, Pak. Kalau dia sudah terciduk, ya sudah. Pasti banyak alasan bermunculan itu. Teman saya melihat sendiri kok kalo Andi itu mengajak seorang cewek ke sebuah kamar."

"Gimana, Saudara Andi?"

"Saya. Tidak. Melakukannya, Pak."

"Tuh kan, lo diam, pasti lo bohong. Udah lah, ngaku aja. Kita sekampus bakal maafin lo kok kalo mau ngaku. Serius."

"Ah sudahlah. Terserah kalian aja."

"Loh, kok terserah gitu lho. Ngaku aja kok susah ya? Lo tuh sadar ga sih? Lo sudah mencemarkan nama kampus dengan video itu. Terlebih lagi, sekarang videonya udah nyebar di kampus. Nama fakultas malu, Bro. Gue juga malu untuk partner sama lo di Dewan Pers."

"Baik, Saudara Andi dan Saudara Riantino. Kita sudahi dulu pertemuan ini, saya akan bicarakan ini bersama Rektor. Karena dari pihak Rektor pun sudah mulai tahu dengan peristiwa dan meminta saya menindaklanjuti peristiwa ini."

"Sekali lagi, Pak Dekan. Saya SUMPAH DEMI ALLAH, saya tidak melakukan ini dengan sadar, Pak. Saya dijebak."

"Masalahnya, tidak ada bukti yang menunjukkan jika anda dijebak, Saudara Andi. Kasus ini akan kita perdalam lebih lanjut lagi. Keputusan akan diberikan kelak."

OoOoOoOoOoOoO

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun