Mohon tunggu...
Farhandika Mursyid
Farhandika Mursyid Mohon Tunggu... Dokter - Seorang dokter yang hanya doyan menulis dari pikiran yang sumpek ini.

Penulis Buku "Ketika Di Dalam Penjara : Cerita dan Fakta tentang Kecanduan Pornografi" (2017), seorang pembelajar murni, seorang penggemar beberapa budaya Jepang, penulis artikel random, pencari jati diri, dan masih jomblo. Find me at ketikanfarhan(dot)com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kasus Yuyun dan Urgensi akan Bahaya Pornografi

6 Mei 2016   07:06 Diperbarui: 9 November 2021   05:54 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selain itu, alangkah baiknya media yang mengandung konten pornografi, entah itu berupa majalah, teks, foto, ataupun melalui sosial media, dibatasi atau dikurangi. Karena, seperti narkoba, para pecandu pornografi ini juga memulai dari foto-foto yang kecil terlebih dahulu seperti foto seksi di majalah dewasa, atau sekedar postingan di sosial media yang cukup erotis, atau mungkin video di YouTube yang menampilkan hal-hal erotis.

Sudah saatnya, kita mulai menegaskan INDONESIA BEBAS PORNOGRAFI, dengan pendekatan yang mirip dengan apa yang BNN (Badan Narkotika Nasional) lakukan terhadap Narkoba. Dan, tentu saja, sudah saatnya kita untuk katakan tidak pada konten pornografi, dalam bentuk apapun.

Karena, Pornografi adalah sebuah narkoba baru, yang dapat membunuh kita dari segi mental dan emosional.

Selamat jalan, Yuyun. Semoga kelak tidak ada orang yang mengalami hal serupa
#NyalaUntukYuyun

Jika ingin berbicara tentang bahaya pornografi lebih dalam, silahkan mampir ke Facebook saya atau follow twitter saya di @FarhandikaM.

Sumber :
1. http://fightthenewdrug.org/porn-leads-to-violence/

2. http://fightthenewdrug.org/porn-is-like-a-drug/

3. http://www.bintang.com/lifestyle/read/2497957/sungguh-biadab-ini-10-fakta-pelaku-pemerkosaan-yuyun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun