Mohon tunggu...
R.Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati
R.Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati Mohon Tunggu... profesional -

..perEMPUan biasa.\r\n[..mengurai makna di deret kata, tuangkan geliat pendulum rasa sukma & benak....di sela hiruk pikuk rutinitas diri sebagai insan biasa, Ibu, dan Dokter..]

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pasca Diawetkan, Warna Gigi Berubah Gelap. Bagaimana, nee Dok?

12 September 2013   19:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:59 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1378987666183136135

[caption id="attachment_287632" align="alignright" width="300" caption="prweb.com"][/caption] Sehat secara fisik tidak selalu telah dirasa lengkap bila kebutuhan psikis belum sepenuhnya direngkuh. Semisal rasa bahagia atas kesehatan fisik yang prima semata belum dirasa cukup. Masih membutuhkan pemenuhan tampilan diri sesuai gambaran idealis yang didamba. Ehmm.... Itulah mengapa perkembangan kedokteran gigi estetika semakin maju pesat. Tentu, setara pula dengan proporsi kebutuhannya. Oleh satu dan lain penyebab, tampilan warna gigi bisa saja berubah makin gelap. Berikut ini tanya jawab saya terkait dengan salah satu penanya saya. Untuk ditayangkan dengan maksud edukasi. Bukan nama sebenarnya. _________________________________________________ Apa Solusi Warna Gigi Berubah Gelap Pasca Diawetkan, Dok? Halo, Dok.. saya Lica berumur 22 tahun. Saya mau menanyakan tentang gigi saya. Gigi saya saat kecil dulu sempat tertatap tembok hingga hampir patah. Hanya bergoyang saja, tapi lambat laun membaik kembali. Kemudian berlubang, dan tidak lama setelah saya mengawetkan gigi saya selama 2 tahun, tiba-tiba warna gigi saya berubah menjadi sedikit gelap dibanding gigi saya yang lain. Dokter Anastasia, sebaiknya gigi saya diapakan, yah? Saya kadang merasa malu.. gigi saya terlihat jelas perbedaannya, dan sekarang jadi sensitive. Tidak bisa makan dingin dan langsung panas. Bagaimana solusinya, yah Dok? Apakah dengan di-bleaching saja bisa? Terimakasih, Dok.. (Lica, 22 tahun) Jawaban: Dear Kak Lica.. terimakasih, yach.. sudah berpartisipasi dalam kolom tanya jawab kesehatan gigi dan mulut ini. Sebelum membahas pertanyaan Kakak, saya butuh beberapa informasi: Pertama, gigi manakah yang Kakak maksudkan? Meski dugaan saya anomali ini menimpa gigi depan Kakak, saya tetap membutuhkan kepastiannya. Hal ini untuk memberikan gambaran ke saya terkait posisi serta fungsi sang gigi dalam rongga mulut Kakak. Akan mengait pula ke soal pertimbangan pemilihan jenis restorasi yang mungkin dapat dipilih, termasuk faktor kekuatan serta estetikanya. Kedua, pada usia berapakah kejadian traumatis tersebut dialami? Apakah di saat gigi telah berganti permanen, ataukah sebelumnya saat masih gigi susu? Apakah hingga mengeluarkan darah? Dari gigi.. sela gusi dengan gigi.. ataukah pada gusinya saja? Apakah setelahnya gigi masih tetap bisa merasakan panas-dingin, dan dalam waktu singkat langsung kembali kuat tertanam dalam rahang? Hal ini untuk memberikan informasi pada saya soal perjalanan kasusnya secara lebih spesifik. Termasuk jenis gigi, etiologis, perkembangan vitalitasnya serta prediksi keterkaitannya terhadap kondisi jaringan sekitar sang gigi. Ketiga, apa yang telah dilakukan kemudian pasca diketahui bahwa gigi tersebut berlubang? Apakah dirawatkan ke dokter gigi? Tindakan apa yang telah diberikan? Keempat, apa yang Kakak maksudkan dengan tindakan mengawetkan gigi selama 2 tahun? Mengawetkannya dalam rahang? Siapakah yang mengawetkannya? Apakah seorang dokter gigi? Andai Beliau seorang dokter gigi, pertanyaan saya selanjutnya yakni: tindakan pengawetan bagaimanakah yang Beliau telah upayakan? Bagaimanakah detail perawatannya? Material/obat apa sajakah yang telah Beliau aplikasikan? Hal ini saya tanyakan untuk dapat menimbang jenis perawatan yang mungkin telah diterima sang gigi, dan efeknya terhadap kondisi perubahan warna serta sensitivitas sang gigi di saat sekarang. Bahwa sang gigi saat ini berubah warna menjadi lebih gelap, andai bukan oleh faktor ekstrinsik, maka kemungkinannya yakni faktor intrinsic. Di luar soal keterkaitan peristiwa traumatis yang pernah dialami sang gigi yang bisa saja berpengaruh secara langsung pada kondisi kesehatan jaringan pulpa sang gigi andai gigi yang dimaksud merupakan gigi permanen, saya pun mencurigai kondisi pernah berlubangnya gigi sebagai salah satu kemungkinan pencetus kejadian anomali dimaksud. Terutama andai berlubangnya gigi akibat karies, dan hingga kini belum diberikan perawatan yang tepat. Atau, andaipun telah dilakukan tindakan penambalan oleh dokter gigi, maka selama 2 tahun pemakaiannya, oleh satu dan lain hal proses karies berlanjut. Atau, bisa juga akibat proses karies yang berbeda di gigi yang sama. Pertanyaan saya selanjutnya, andai gigi telah ditambal oleh dokter gigi segera setelah lubang ditemukan dulu, tahukah Kakak.. apa jenis material bahan tambalannya? Andai sewarna logam perak, kemungkinan telah menggunakan material tambalan berbahan amalgam yang memang dapat berikan pengaruh perubahan warna gigi menjadi lebih keabu-abuan, selain mudah rapuhnya lapisan enamel gigi bertambalan amalgam. Tetapi, andai menggunakan material tambalan sewarna gigi, maka kemungkinannya bisa jadi akibat telah terjadi karies baru, akibat tambalan lama telah mengalami kerusakan/pecah. Kemungkinan lain, andaipun menggunakan tambalan sewarna gigi dan tambalan utuh, gigi telah dilakukan perawatan saluran akarnya. Gigi telah non vital. Gigi yang telah non vital, baik telah dirawat saluran akarnya maupun belum, akan berwarna berbeda dibanding gigi yang syarafnya masih vital/hidup. Warna gigi non vital akan berubah lebih kusam keabu-abuan, Kak.. Selanjutnya, apakah Kakak pernah mengkontrolkan kondisi sang gigi Kakak tersebut secara rutin setelahnya? Karena bisa saja terjadi, tambalan gigi Kakak telah retak oleh pemakaian selama sekian tahun, dan telah terjadi proses anomali berlanjut. Atau, bisa saja tambalan masih utuh, tetapi telah terjadi anomali akibat munculnya kasus karies baru pada gigi yang sama. Itulah mengapa, saran saya: segeralah memeriksakan serta merawatkannya ke dokter gigi berkompeten pilihan Kakak hingga tuntas. Apapun penyebabnya. Oya, tindakan bleaching apakah yang Kakak maksudkan? Apakah hanya terhadap satu gigi dimaksud, ataukah secara menyeluruh? Andai hanya terhadap satu gigi dimaksud, maka kemungkinannya hanya bisa dilakukan bila gigi telah non vital dan telah tuntas dirawat saluran akarnya.  Bila bleaching dilakukan secara menyeluruh, besar kemungkinan tetap akan ada perbedaan gradasi warna gigi dimaksud dibanding gigi-geligi lainnya. Saran saya, andai gigi tersebut terletak di bagian depan, yang  otomatis akan berikan pengaruh langsung dari sisi estetika (akan tampak bila Kakak sedang tersenyum), maka Kakak dapat memilih preparasi labial veneer sewarna gigi menggunakan material bahan yang sesuai. Andai sang gigi terletak di belakang, yang memiliki peran besar terkait mastikasi/pengunyahan bahan makanan tetapi tidak terlampau berpengaruh secara estetika, maka sepanjang Kakak tidak mempersoalkannya, tidak perlu upaya penyesuaian warna gigi. Kecuali andai mahkota gigi telah rapuh akibat lubang gigi yang cukup besar serta gigi telah dirawat saluran akarnya, maka saran saya: Kakak dapat memilih preparasi  jacket crown (mahkota jaket) pada gigi dengan pilihan material bahan yang beragam, sepaket dengan kelebihan-kekurangan masing-masing pilihan. Demikianlah, Kak.. semoga dapat dipahami dan bermanfaat. Salam sehat, yea.. D-smile, 9 September 2013   13:45WIB

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun