Mohon tunggu...
Sembodo Nugroho
Sembodo Nugroho Mohon Tunggu... Peternak - Master of Animal Science

Bersepeda adalah hal yang sangat menyenangkan bagi saya, dengannya bisa mendapatkan tubuh yang sehat, inspirasi baru untuk dibagikan dan menikmati kesegaran udara dengan bonus pemandangan nan indah...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Petani, Benteng di Masa Pandemi

26 April 2020   02:12 Diperbarui: 27 April 2020   07:44 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Merebaknya covid-19 (Corona virus desease) telah melumpuhkan berbagai sendi kehidupan di dunia, tidak terkecuali Indonesia.  

Pertengahan Maret menjadi sejarah baru di Indonesia, dengan ditetapkannya korban yang positif terinfeksi virus tersebut sekaligus menjadi babak baru dengan diberlakukannya social distancing yang kemudian menjadi physical distancing atau apapun istilahnya dengan tujuan menjaga jarak untuk memotong rantai penyebaran virus.

Kegiatan perekonomian sontak tersandat dan mengempis secara drastis.  Masyarakat memilih tinggal di rumah untuk semua aktifitas nya termasuk pekerjaannya.  

Sebulan berselang, tepatnya di pertengahan April Jakarta menjadi pelopor Wilayah yang menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) setelah sebelumnya pemerintah pusat telah membuat kebijakan tersebut dengan  berbagai indikatornya.  

Perekonomian melambat drastis, gelombang PHK (Putus Hubungan Kerja) terus melonjak akibat tidak lagi beraktifitas produksi, angka pengangguran meningkat di penjuru daerah.  

Di Kota - kota besar tingkat mobilitas ke daerah semakin tinggi seiring meningkatnya angka pengangguran, di sisi lain harus tetap di rumah atau menghindari kerumunan guna memutus rantai penyebaran virus Corona.  

Namun alih - alih tinggal di rumah malah angka arus mudik meningkat, karena mereka khawatir dengan keselamatan diri sendiri, bukan karena virusnya melainkan tidak ada lagi pekerjaan sedangkan kebutuhan berjalan terus setiap harinya, kalau tidak ada pemasukan bisa-bisa mati kelaparan.  

Kota besar seperti Jakarta menjadi episentrum penyebaran virus Corona, apalagi dengan bertambahnya tingkat arus mudik yang terus meningkat.  

Pemerintah dengan sigap membuat kebijakan, baru untuk korban PHK dengan memberikan bantuan sosial, berupa bahan pangan dan bantuan langsung tunai (BLT) guna menopang hidup sehari-hari.  

Dengan kondisi sekarang sebagian besar dalam mode pertahanan diri untuk melawan Corona, namun pengangguran meningkat sedangkan pangan harus terpenuhi untuk hidup sehari hari.

Gelombang bantuan sosial diberikan kepada warga, baik yang menjadi korban PHK maupun yang kurang mampu.  Permintaan akan bahan pangan melonjak lebih tinggi dibandingkan hari hari biasanya dalam kondisi normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun